Jusuf Kalla Dorong Insinyur Lokal Kerjakan Infrastruktur  

Reporter

Jumat, 11 Desember 2015 15:12 WIB

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla saat memberikan keynote speech pada TEMPO Economic Briefing dengan tema "Mengembalikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016" di Jakarta, 17 November 2015. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan insinyur Indonesia harus mampu bersaing dengan tenaga asing, terutama dalam membangun infrastruktur dalam negeri. "Pada saat semua berpikir tidak bisa, mesti orang Jerman, Prancis, dan lain-lain, saya katakan tidak, mesti orang kita semua. Justru karena tidak pernah maka tidak bisa," kata JK--panggilan akrab Jusuf Kalla--saat membuka Kongres XX Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015.

JK menyampaikan pengalamannya saat membangun pembangkit listrik tenaga air di Poso. Ketika itu, seluruh infrastruktur dibangun oleh tenaga lokal. Contoh itu, kata Kalla, penting agar insinyur Indonesia mempunyai keberanian untuk berinovasi.

Berdasarkan pengalamannya, dibutuhkan suatu tekad dalam tiga hal: (1) untuk membuat kebijakan dalam hal ini pemerintah, (2) tekad dari pengusaha yang membangun dengan segala risiko, dan (3) komitmen dari para profesional.

"Tanpa itu tidak bisa maju negeri ini. Ambil risikonya, kita bangun. Jadi butuh banyak keberanian," tambahnya. Karena itu, menurut dia, jangan pernah takut berinovasi, harus ada keberanian dan kemauan untuk maju.

Di samping itu, pengusaha tanpa pemerintah tidak akan bisa bergerak. Begitu juga pemerintah tanpa pengusaha, dan pengusaha juga membutuhkan profesional.

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan pada Januari 2016, menurut JK, tidak perlu dikhawatirkan masuknya insinyur dari luar negeri ke Indonesia.

"Saya tidak pernah khawatir insinyur dari luar akan masuk ke Indonesia. Teorinya sangat sederhana. Tren itu bergerak dari negara yang gajinya rendah ke negara yang tinggi, bukan sebaliknya. Jadi yang justru saya khawatirkan insinyur kita ke negara lain," tambahnya.

Sementara itu, Indonesia kekurangan insinyur. Ini dilihat dari perbandingan satu insinyur untuk 10.000 orang. Yang perlu dikhawatirkan, menurut Kalla, adalah tidak efisien dalam produk. Karena itu, industri dalam negeri yang harus diefisienkan.

Untuk itu, pemerintahan ingin meningkatkan tingkat kompetisi dengan pengurangan ongkos finansial bunga tinggi, serta perbaikan birokrasi dan infrastruktur.

BISNIS.COM


Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

13 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

24 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

24 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

24 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

25 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

25 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

43 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya