BEI Semarang: Target Investor Baru Bakal Tercapai

Reporter

Rabu, 9 Desember 2015 18:26 WIB

Pengunjung tengah memperhatikan pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 4 Desember 2014. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Semarang menyatakan optimistis target jumlah investor baru pada tahun ini dapat tercapai seiring dengan sosialisasi yang terus dilakukan ke berbagai kalangan.

"Kalau untuk jumlah investor modal sampai akhir tahun, optimistis bisa mencapai target 4.000 investor baru, sampai bulan Oktober sudah sekitar 2.500 investor," kata Kepala Kantor BEI Cabang Semarang Stephanus Cahyanto Kristiadi di Semarang, Rabu (9 Desember 2015).

Untuk memenuhi kekurangan target tersebut, pekan depan pihaknya berencana melakukan pemecahan rekor MURI untuk pembukaan rekening efek dalam program "Yuk Nabung Saham".

"Kebetulan karena bulan lalu kita baru meluncurkan program tersebut yang dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Kebetulan juga di Semarang ini ada kampus yang bersedia mendukung program tersebut, yaitu Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang," katanya.

Diharapkan, pada program tersebut pihaknya bisa menjaring 1.500 rekening efek baru atau investor baru. Dengan penambahan tersebut, pihaknya optimistis target akan tercapai, khususnya untuk Jawa Tengah bagian utara yang menjadi wilayah Semarang.

Sementara itu, hingga saat ini total jumlah investor khusus untuk area Semarang mencapai 16.000 investor. Jumlah tersebut seluruhnya aktif bertransaksi dengan transaksi harian sekitar Rp5 triliun--Rp6 triliun.

"Untuk transaksi harian ini dibandingkan tahun lalu masih lebih besar tahun lalu karena melihat kondisi perekonomian saat ini yang kurang mendukung. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan transaksi pada awal tahun untuk akhir tahun ini cenderung ada peningkatan," katanya.

Dari sisi jumlah investor baru tahunan, kata dia, target untuk tahun ini lebih tinggi daripada realisasi tahun lalu. Realisasi jumlah investor baru untuk tahun lalu sebanyak 3.500 investor.

Terkait dengan kondisi ekonomi saat ini, Cahyanto menyatakan bahwa penurunan indeks saham yang sedang terjadi justru menjadi kesempatan orang untuk berinvestasi.

"Pada saat seperti ini kesempatan kita bisa membeli saham yang bagus dengan harga yang murah. Untuk jangka panjang ini, tepat untuk berinvestasi," katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

21 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

3 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya