Pengusaha Galau Hadapi UU Jaminan Produk Halal

Reporter

Senin, 7 Desember 2015 17:16 WIB

Cover Tempo : Sertifikat Halal Yang Haram

TEMPO.CO, Jakarta-Asosiasi Pengusaha Indonesia menyatakan Undang-undang Nomor 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal yang berlaku pada 2019 dan bersifat mandatory (wajib) setidaknya akan menimbulkan tiga permasalahan.

Haryadi B. Sukamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), mengatakan pihaknya secara resmi telah memberikan usulan sertifikasi halal tidak dilakukan secara mandatory melainkan voluntary.

“Kami telah mengajukan posisi. Pertama, karena bersifat mandatory akan menimbulkan biaya besar yang ditanggung pengusaha. Tidak semua pengusaha sanggup membiayai sertifikasi ini,” ujarnya Minggu 6 Desember 2015.

Kedua, karena dipaksakan, UU ini akan menimbulkan praktek pemalsuan sertifikat. Ketiga, akan ada aksi kriminalisasi bagi pengusaha yang tidak sanggup menerapkan sertifikasi halal. Sejumlah oknum akan mengambil keuntungan secara pribadi.

Dikeluarkannya undang-undang ini, lanjutnya, sarat dengan muatan politik tanpa melihat perkembangan dunia usaha di Indonesia. Karena UU ini telah disahkan, maka Apindo akan memantau perkembangan pelaksanaan sertifikasi halal.

Setelah UU ini efektif berlaku pada 2019, Apindo akan mengevaluasi regulasi tersebut. Jika hasil evaluasi kontraproduktif, maka UU ini harus ditinjau dan direvisi. Pasal, tidak ada satu negara pun di dunia yang menerapkan sertifikasi halal secara mandatory.

“Di negara manapun sertifikasi halal adalah voluntary tidak ada mandatory. Untuk mengusulkan revisi saat ini sangat sulit, hitung-hitungan politiknya sulit, karena belum berlaku. Ibaratnya sekarang belum injured ,” katanya.

Kendati demikian, masih ada celah untuk mengrevisi UU ini, yakni melalui inisiatif pemerintah. Seharusnya revisi UU tidak perlu menunggu hingga timbulnya kerugian pada dunia usaha Indonesia.

Sebelumnya, penentangan terhadap UU Jaminan Produk Halal juga didengungkan oleh Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi). Pasalnya, UU tersebut berpotensi mematikan pertumbuhan industri kelas menengah dan kecil.

Adhi S. Lukman, Ketua Umum Gapmmi, mengatakan regulasi yang harus berlaku lima tahun setelah diundangkan tersebut sulit dipenuhi oleh usaha kecil menengah seiring dengan kemampuan finansial yang terbatas.

Bisnis.com





Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

16 jam lalu

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

Kewajiban sertifiakasi halal UMKM ditunda, Asosiasi UMKM minta pemerintah lebih aktif sosialisasikan sertifikasi halal kepada UMKM dan PKL

Baca Selengkapnya

Sertifikasi Halal UMK Diundur 2026, LPPOM Minta Sektor Hulu Diprioritaskan

1 hari lalu

Sertifikasi Halal UMK Diundur 2026, LPPOM Minta Sektor Hulu Diprioritaskan

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI minta sektor hulu diprioritaskan. Sertifikasi halal UMK diundur 2026.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Besar dan Menengah Tetap Berlaku Oktober 2024

2 hari lalu

Airlangga Sebut Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Besar dan Menengah Tetap Berlaku Oktober 2024

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa usaha menengah dan besar tetap harus membereskan kebijakan sertifikasi halal paling lambat 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

5 hari lalu

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

Pengamat kebijakan publik Univesitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan tidak ada urgensi pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan dalam pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Asosiasi Pedagang Pasar Rakyat Meminta Pemerintah Buat Skala Prioritas untuk Aturan Sertifikasi Halal

6 hari lalu

Asosiasi Pedagang Pasar Rakyat Meminta Pemerintah Buat Skala Prioritas untuk Aturan Sertifikasi Halal

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

7 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

7 hari lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, buka suara perihal usulan Apindo agar pemerintahan baru membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

7 hari lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

8 hari lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

8 hari lalu

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK di awal 2024. Bakal meningkatkan angka pengangguran.

Baca Selengkapnya