Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst
TEMPO.CO, New York - Laporan terkini kondisi tenaga kerja Amerika Serikat menunjukkan peningkatan ke tahap perbaikan pada November 2015. Hal ini menjadi pertanda ekonomi mulai menggeliat kembali dan kemungkinan besar akan diikuti dengan kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Fund Rate).
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat kemarin menyatakan, selama Oktober lalu, terjadi pertumbuhan 171 ribu lapangan kerja baru, dan 211 ribu pada periode November lalu. Jumlah tersebut melebihi target yang diharapkan, yaitu 125 ribu lapangan kerja baru per bulan.
Tingkat pengangguran saat ini berada di level 7,9 persen atau masih dalam perkiraan. “Laporan tingkat pengangguran terbaru menghapus keraguan,” ujar Kepala Ekonom UniCredit Research, Harm Bandholz, Jumat, 4 Desember 2015. “Pesan kondisi tenaga kerja terbaru untuk pertemuan The Fed Desember nanti: silakan naikkan suku bunga.”
Sebelumnya, Gubernur The Fed Janet Yellen menuturkan kriteria kondisi ekonomi mulai membaik adalah jumlah lapangan kerja yang tercipta setiap stabil sebanyak 100 ribu seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk. Dan kini kondisi tersebut sudah terwujud berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan.
Terlebih kondisi nilai tukar dolar semakin menunjukkan penguatannya, salah satunya terhadap euro. Hal positif serupa juga terjadi pada pergerakan indeks saham di AS. Sejumlah ekonom di negara AS pun memprediksi kondisi ini membuat keyakinan The Fed menaikkan suku bunga acuannya pada Desember mendatang semakin kuat.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
8 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.