COP21, Masyarakat Adat Minta Dilindungi dari Perubahan Iklim  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 4 Desember 2015 15:51 WIB

Demonstran membawa balon berbentuk bola dunia saat unjuk rasa jelang Konferensi Perubahan Iklim Paris 2015 (COP21) di Roma, Italia, 29 November 2015. REUTERS/Alessandro Bianchi

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin masyarakat adat dari hutan di Amerika Latin, Indonesia, dan Afrika meminta para kepala negara yang berkumpul di Paris, Prancis, untuk mengakui kontribusi kelompok tersebut dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Empat organisasi adat dari Indonesia, Amerika Latin, dan Afrika menyatakan masyarakat adat mempraktikkan cara hidup tradisional yang memiliki dampak lebih rendah terhadap pelepasan karbon. Namun kemampuan mereka sering kali dibatasi oleh kuranganya dukungan hukum dan keuangan.

Penelitian baru oleh Laboratorium Woods Hole menyatakan, hutan adat yang dikelola oleh masyarakat adat di Afrika, Asia, dan Amerika Latin memuat setidaknya 20 persen karbon yang tersimpan di hutan tropis dunia. Selain itu, hutan adat mencegah lebih dari tiga kali total polusi karbon.

Oleh karena itu, para pemimpin masyarakat adat meminta para kepala negara untuk memastikan hak-hak masyarakat adat. Sehingga peranan kelompok itu menjadi lebih maksimal.

"Menyatakan dan menamakan wilayah kami, serta pengakuan hak-hak kami atas sumber daya alam besar yang berada di wilayah, juga pengakuan besarnya layanan jasa lingkungan," demikian pernyataan bersama empat kelompok masyarakat adat itu, Kamis, 3 Desember 2015.

Selain itu, kelompok itu meminta bantuan terhadap adanya penganiayaan terhadap para pemimpin adat dalam membela hak-hak wilayah adat. Pendanaan langsung juga diperlukan bagi masyarakat adat.

Empat kelompok adat itu adalah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Mesoamerican Alliance for Peoples and Forests, Indigenous Peoples Organizations of the Amazon Basin, dan Peoples for the Sustainable Management of Forest Ecosystems in Central Africa.

BISNIS.COM

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

20 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

28 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

28 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

29 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

33 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya