Seorang buruh karet melintas diareal dengan membawa getah hasil sadapan dikawasan perkebunan karet PTPN XII desa Mumbulsari, Jember, Selasa (19/7). Ratusan buruh karet yang menyadap dan mengumpulkan getah karet ini mendapatkan upah harian sebesar 17 ribu hingga 21 ribu. Masa rontok daun pohon karet membuat jumlah produksi karet diperkebunan ini mengalami penurunan. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan tiga negara yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) akan mendorong inovasi penggunaan karet. Hal ini dilakukan untuk mendorong konsumsi karet.
"Kita juga berkomitmen melakukan pengembangan dalam rangka memperluas kegunaan karet di sektor yang tidak biasa," ucap Thomas di Jakarta, 3 Desember 2015.
Menurut Thomas, ITRC akan terus mendorong perluasan penggunaan karet di masyarakat. Salah satu caranya dengan terus melakukan inovasi baru.
Rilis ITRC menyebutkan konsumsi karet alam dalam negeri mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan sebelumnya di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk meningkatkan konsumsi tahunan menjadi di atas 10 persen.
Demand Promotion Scheme Committee (DPSC) menyatakan konsumsi karet meningkat 5,9 persen, dari 1,58 juta ton pada 2014 menjadi 1,67 juta ton tahun 2015. Peningkatan ini merupakan kontribusi dari penggunaan karet pada konstruksi jalan dan peningkatan penggunaan karet pada industri lokal yang berbahan dasar karet.
Tiga negara, yakni Thailand, Malaysia, dan Indonesia, juga sepakat menggunakan lebih dari 300 ribu ton karet untuk konstruksi karet mulai 2016. Selain itu, penggunaan karet akan dilakukan di sektor lain. Thomas juga akan mendorong kompetisi inovasi produk berbahan karet.
Pemerintah pun telah menyiapkan instruksi presiden untuk mendukung peningkatan konsumsi domestik. Jika inpres ini ditandatangani, proyek-proyek pemerintah bisa menggunakan campuran karet, termasuk jalan dan dam.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
17 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.