Bahas Reformasi Fiskal, Kemenkeu Gelar Pertemuan dengan Ekonom Dunia  

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 04:24 WIB

Gedung Departemen Keuangan. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan akan menggelar pertemuan dengan sejumlah ekonom dunia di Nusa Dua, Bali, pekan depan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara menyatakan pertemuan itu akan menghadirkan sejumlah lembaga dan ekonom dari dalam dan luar negeri. Beberapa di antaranya Bank Indonesia, Bappenas, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Asian Development Bank (ADB).

Suahasil menyebutkan pertemuan yang mengangkat tema tentang reformasi fiskal ini bertujuan menerima masukan dan pandangan dari para ekonom ihwal kebijakan pemerintah ke depannya. “Kami ingin tahu bagaimana perspektif orang luar melihat Indonesia,” ucap Suahasil di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015. Judul utama seminarnya ialah tentang International Forum on Economic Development and Public Policy.

Suahasil berujar, sejauh ini upaya reformasi fiskal yang sedang dilakukan pemerintah dalam APBNP 2015 mencakup perbaikan pendapatan dari semula mengandalkan sumber daya alam ke basis pajak. Lalu perbaikan pengeluaran yang tidak produktif menjadi produktif dan reformasi strategi pembiayaan. “Saya rasa masih banyak ide lainnya, dan pertemuan ini juga untuk melihat apakah kebijakan sekarang sudah benar.”

Hasil pertemuan, lanjut dia, tidak akan langsung bisa diterapkan. Pasalnya, APBN 2016 sudah diketuk oleh parlemen. Kendati demikian, dengan adanya masukan dari beragam kalangan pemerintah setidaknya akan mempunyai pemetaan mengenai kebijakan fiskal ke depannya. Suahasil menyebut akan ikut mewarnai pengambilan keputusan pemerintah.

Sebagai contoh, ia menjelaskan tentang pertemuan serupa pada 2013. Dua tahun lalu topik pertemuan mengangkat tema tentang middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah.

Agar lepas dari jebakan itu, tutur Suahasil, pemerintah perlu mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara yang ditempuh adalah dari pembangunan infrastruktur. Tak heran jika dalam APBNP 2015 anggaran untuk infrastruktur naik dibandingkan dengan sebelumnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

9 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

10 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

19 hari lalu

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

30 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

41 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

50 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

53 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya