Pemerintah akan Tingkatkan Penerimaan Pajak dari BUMN

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 10:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah melalui Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara mengaku melihat adanya peluang untuk meningkatkan konmribusi BUMN terhadap penerimanan pajak negara. Selama ini apabila dibandingkan dengan perusahaan dalam bidang sama milik swasta ataupun asing, penerimaan pajaknya dapat mencapai 3-5 kali lipat. “Disini kita melihat adantya peluang kedepan adanya kontribusi BUMN kalu bisa didouble atau triple,” kata Laksamana Sukardi kepada para wartawan usai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz, di Istana Negara, Rabu (10/4) Menurut Laksamana, apabila berhasil diwujudkan peningkatan ponerimaan tersebut, maka manfaat akhirnya akan dirasakan oleh rakyat. Namun demikian, dia mengingatkan bahwa upaya-upaya untuk mencapai itu menuntut peningkatan efisiensi dan pemberantasan KKN didalam pengelolaan BUMN. “Tentu kita menyadari kenapa BUMN kita kinerjanya dibandingkan swasta maupun asing dalam bidang yang sama, masih tertinggal,” kata dia. Laksamana merujuk maraknya faktor X didalam pengeloalan BUMN selama ini. Seperti hutang-hutang yang tidak dapat dipertanggung jawabkan yang dapat diubah menjadi Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). Sedang mengenai cara-cara peningkatan permodalan BUMN, Laksamana menyebutkan cara-cara IPO (initial public offering) dan privatisasi. Cara tersebut menurut dia akan pula memaksa adanya transparansi dan pengelolan pemberantasan KKN yang ada di BUMN. Mengenai privatisasi sendiri, dalam kesempatan pertemuannya dengan Wapres, Laksamana mengaku bahwa Wapres meminta kepada dirinya agar privatisasi jangan digunakan untuk membiayai defisit negera. Namun, Laksamana mengaku meyakinkan kepada Wapres bahwa pesan tersebut adalah keadaan yang ideal. Artinya, terang Laksamana, pada tahun ini privatisasi BUMN masih digunakan untuk menyelamatkan APBN, dan APBN memang memerlukan itu sebagai prioritas kepentingan. “Karena kalau APBN kita selamat, semua upaya pun akan menjadi mubazir,” kata dia sambil menambahkan bahwa Wapres dapat mengertinya. Dalam kesempatan konferensi pers tersenut, Laksamana juga sempat memaparkan besar menerimaan negara yang diperoleg melalui pajak BUMN. Dia menyebutkan angka 15-16 triliun dari seluruh BUMN, termasuk anak-anak perusahaannya. Dari besaran tersebutm, jelas Laksamana, bagian terbesar dari pajak langsung dari bunga deposito. “Pajak langsung datri pada bunga deposito yaitu besar sekali sekitar 4-5 triliun,” teranmg dia. Angka tersebut menurut Laksamana menunjukan fungsi kepercayaan masyarakat didalam menanmkan mudanya di dalam negeri. (wuragil-Tempo News Room)

Berita terkait

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

14 menit lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

16 menit lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

22 menit lalu

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

Katy Perry mengunggah beberapa foto sambil memberi tahu penggemarnya alasan tidak hadir di Met Gala

Baca Selengkapnya

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

28 menit lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

35 menit lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Gina S. Noer dan Maudy Ayunda Kolaborasi Garap Film KHD Berkisah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

37 menit lalu

Gina S. Noer dan Maudy Ayunda Kolaborasi Garap Film KHD Berkisah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Film KHD merupakan debut Gina S. Noer dalam menggarap film bertema sejarah dan Maudy Ayunda sebagai produsernya.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

50 menit lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

54 menit lalu

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

Juru bicara Mahkamah Agung Suharto mengatakan sejak putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan dimuat di direktori, sudah diunduh sebanyak 623.766 kali.

Baca Selengkapnya

Tidak Takut Pakai Pakaian Motif, Ini Tips Ala Andien

58 menit lalu

Tidak Takut Pakai Pakaian Motif, Ini Tips Ala Andien

Penikmat fashion Andien Aisyah memberikan beberapa tips padu padan warna dan motif pakaian agar tetap enak dilihat dan tidak membosankan.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci

59 menit lalu

Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci

Suhu di Tanah Suci diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar terhindar dari heat stroke.

Baca Selengkapnya