Sebuah mobil yang terendam air banjir terlihat berada di tengah jalan. Aktivitas warga menjadi terhambat akibat banjir bandang yang menerjang Turki, 24 Agustus 2015. Bulent Atasert/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Customer Care Director General Motors Indonesia Dadan Ramadhani membagi tip dan saran untuk menjaga kondisi kendaraan agar tetap terawat dan terjaga kala musim hujan. Menurut Dadan, pada musim hujan, banyak pemilik kendaraan kadang abai terhadap kondisi kendaraannya, terutama mobil. "Padahal, pada cuaca yang hujan terus-menerus, risiko mobil bermasalah sangat besar," katanya saat ditemui di Sirkuit Internasional Sentul, Selasa, 1 Desember 2015.
Beberapa komponen yang sering dilupakan pemilik kendaraan roda empat ini adalah karet wiper dan lampu depan. Hal yang paling sering diabaikan adalah buruknya keadaan karet pada wiper kaca mobil. Menjelang musim hujan seperti saat ini, karet wiper harus dipastikan dapat berfungsi dengan baik. "Pengemudi sering lupa bahwa karet wiper dan lampu depan adalah komponen penting saat hujan untuk membantu memberikan petunjuk yang baik saat berkendara," ujarnya.
Kemudian, para pengemudi dianjurkan mengenali titik terendah untuk memasuki udara pada mobil. Hal ini disarankan agar pemilik mobil dapat menghindari tinggi genangan air atau banjir yang memungkinkan air masuk dan mengenai mesin mobil. "Untuk sedan, tidak dianjurkan menerobos banjir karena lebih rendah," tuturnya.
Selanjutnya, pengemudi atau pemilik kendaraan diminta membawa penanda keamanan atau peralatan darurat, seperti segitiga pengaman, lampu kerlap-kerlip, ataupun tali derek. "Tali derek ini digunakan saat kendaraan mati. Jangan sekali-kali memaksakan menyalakan mobil yang mati karena genangan air lantaran hanya akan membiarkan air masuk ke mesin mobil dan mengakibatkan kerusakan," ucapnya.
Bagi pemilik kendaraan produksi General Motors, Dadan mengatakan, pihaknya menyediakan bantuan kepada para pemiliknya. Mereka akan mendapat perawatan dengan harga khusus. Perawatan juga diberikan buat kendaraan yang sudah rusak akibat banjir. "Selama tiga tahun berturut-turut, kegiatan ini sudah berlangsung. Kegiatan serupa rencananya akan kembali dilaksanakan pada Januari mendatang," katanya.