Cerita Bos Bulog "Menimbun" Beras  

Reporter

Minggu, 29 November 2015 12:27 WIB

Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti (tengah) melihat stok beras di gudang bulog Jakarta, 27 Juni 2015. Bulog menyiapkan beras medium sebanyak 21 ribu ton untuk Operasi Pasar di Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku pernah "menimbun" beras untuk keluarganya di tengah krisis ekonomi yang diperparah dengan adanya El Nino pada 1997-1998. Ia tak ingin pengalaman pahit itu terjadi lagi di Indonesia.

Djarot bercerita, dia masih berdinas di Solo sebagai pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) saat terjadi krisis ekonomi periode 1997-1998. Saat itu ia ingat harga bahan pokok naik tinggi.

Yang paling terasa, kata Djarot, adalah harga beras. Sebab, kemarau panjang akibat El Nino membuat Jawa Tengah dan banyak daerah lain dilanda paceklik. Sayangnya, tidak stabilnya kondisi politik kala itu membuat pemerintah terlambat mengantisipasi. Impor tak segera dilakukan. Akibatnya, saat beras mulai langka di pasaran, masyarakat makin panik. "Saya termasuk yang membeli beras dalam jumlah banyak, lha wong saya punya keluarga," kata pria kelahiran Yogyakarta ini.

Djarot lupa persisnya berapa jumlah dan harga beras yang dibelinya saat itu. "Yang pasti lebih banyak dari biasanya," ujar bapak dua anak ini.

Terjadinya kepanikan di masyarakat itu membuat permintaan beras makin tinggi. Saat akhirnya pemerintah mengimpor beras pada 1998, masyarakat sudah tak terkendali. Berapa pun jumlah beras yang digelontorkan ke pasar langsung terserap habis. Alhasil, angka impor mencapai 7 juta ton. Padahal saat itu terjadi krisis ekonomi dan kurs rupiah sedang lemah.

Kini, sebagai bos Bulog yang bertanggung jawab mengurusi stok beras di dalam negeri, Djarot tak ingin pengalaman itu berulang. Pemerintah, termasuk Bulog sebagai operator, harus memastikan bahwa stok beras aman. "Agar jangan lagi terjadi panic buying seperti dulu," tuturnya. Apalagi ada perhitungan yang menyebut El Nino tahun ini hampir sama dengan yang terjadi pada 1997.

Djarot menilai keputusan pemerintah untuk mengimpor beras tahun ini sudah tepat karena dapat menambah stok beras Bulog. Dengan tambahan 227 ribu ton beras Vietnam yang sudah didatangkan, beras cadangan Bulog kini 1,3 juta ton.

Bulog masih akan terus mendatangkan beras asal Vietnam hingga mencapai 1 juta ton sesuai izin pemerintah. Bagaimanapun, Bulog juga terus mendistribusikan beras di gudangnya, termasuk untuk kebutuhan Beras Sejahtera (Rastra) dan operasi pasar di berbagai daerah.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

4 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

13 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

14 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

14 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya