Sektor Tambang Sedang Turun, Investor Justru Bertambah

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 23 November 2015 23:00 WIB

Bursa Efek Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia menyebutkan jumlah investor di Kaltim tetap bertumbuh kendati sektor tambang batu bara dan minyak gas sedang turun.


Kepala Kantor Perwakilan BEI Kaltim Dinda Ayu Amaliyya mengatakan jumlah investor yang terdata dan berasal dari Kaltim saat ini mencapai 5.948 orang.


“Kota Balikpapan peringkat pertama terdapat 3.000 investor, kemudian Samarinda 1.500 investor dan Bontang 500 investor. Jumlah ini, kami yakin akan terus naik karena berkembangnya pasar modal dan pendapatan per kapita Kaltim yang lebih baik dibanding daerah lain,” ujarnya, Senin (23 November 2015).


Dinda mengatakan akumulasi transaksi BEI Januari hingga Oktober 2015 mencapai Rp 2,448 Triliun. Jumlah ini masih kecil dibandingkan kota besar lainnya di Indonesia. Dinda memperkirakan akan terus meningkat hingga tiga kali lipat pada 2016 dengan penambahan investor BEI Kaltim.


“Apalagi ada program menabung saham mulai dari jumlah kecil Rp100.000 dan investor rutin menabungnya setiap bulan. Kami sudah survei, 2016 akan tumbuh BEI Kaltim. Menabung saham ini juga membuat masyarakat cerdas finansial dan tidak harus penghasilan dibelanjakan semua,” ujarnya.


Advertising
Advertising

Dinda mengatakan beberapa nasabah sebelum membuka rekening, terlebih dahulu mengikuti kelas belajar saham. Ketika, sudah yakin keuntungan saham yang baik maka nasabah mulai membeli saham.


BISNIS

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

21 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

5 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

9 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

11 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

13 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

30 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya