Mau Gabung TPP, Indonesia Lobi Tiga Negara di Forum APEC  

Reporter

Jumat, 20 November 2015 09:06 WIB

Presiden Filipina Benigno Aquino (tengah) bersama pemimpin ekonomi yang tergabung dalam anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) berfoto bersama saat pertemuan APEC ke-21 di Manila, Filipina, 19 November 2015. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Jakarta - Di sela pertemuan tingkat menteri Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Manila, Filipina, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menegaskan keinginan Indonesia masuk Trans Pacific Partnership (TPP). Lobi dengan beberapa negara anggota pun dilancarkannya.

"Bergabung dengan TPP merupakan pilihan yang harus diambil Indonesia agar Indonesia dapat menjadi negara first class," kata Lembong melalui siaran persnya, Jumat, 20 November 2015.

Masuknya Indonesia ke TPP, menurut Lembong, perlu dilakukan untuk menjaga daya saing produk Indonesia dan akses pasar ke negara-negara anggota. "Kebijakan ini diambil karena negara-negara pesaing Indonesia akan memiliki keunggulan akses pasar dibanding Indonesia ketika TPP masuk ke tahap implementasi,” ucapnya.

Setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan niat bergabung dengan TPP secara langsung kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam beberapa waktu lalu, kini Lembong melanjutkan lobi ke negara anggota TPP lain. Sejauh ini, semua berjalan lancar. Pernyataan Lembong disambut baik Malaysia, Australia, dan Singapura yang telah bergabung dengan TPP.

Rampungnya perundingan TPP, menurut Lembong, telah memberikan tekanan bagi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk segera menyelesaikan modalitas perundingannya. Perundingan RCEP yang seharusnya selesai pada akhir 2015 akhirnya diperpanjang sampai 2016. "RRT (Republik Rakyat Tiongkok), sebagai perekonomian terbesar dalam RCEP, harus menunjukkan kepemimpinannya dan mengarahkan perundingan menjadi lebih ambisius," ujarnya.

Cina sebagai produsen terbesar di dunia dan mitra dagang utama bagi lebih dari 120 negara, tutur Lembong, telah memberikan tekanan bagi negara mitra dagangnya, terutama terkait dengan trade balance dan nilai mata uang."Di Indonesia, nilai impor dari RRT yang begitu besar menimbulkan sentimen negatif pada perundingan perdagangan dengan negara tersebut," katanya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik baru merilis data, sepanjang Januari-Oktober 2015, nilai impor dari Cina melonjak drastis sebesar 64,39 persen menjadi US$ 23,8 miliar dari tahun lalu hanya US$ 14,5 miliar. Hal itu membuat jarak defisit perdagangan Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu semakin lebar. Kurang dua bulan dari tutup tahun, defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Cina sudah US$ 12,8 miliar.

Selain dengan tiga negara anggota TPP, Lembong mengadakan pertemuan bilateral dengan delegasi dari delapan negara lain. Mereka adalah Taiwan, Rusia, Cina, Peru, Kanada, Amerika Serikat, Hong Kong, dan Thailand. Pertemuan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan serta membahas isu-isu kerja sama
perdagangan regional.

Pada 2014, total nilai perdagangan Indonesia dengan sebelas perekonomian tersebut mencapai US$ 182,1 miliar dan total nilai investasi di Indonesia sebesar US$ 11,6 miliar.

Secara umum, Lembong membahas posisi Indonesia terkait dengan perundingan kesepakatan regional, terutama perkembangan RCEP dan kontribusi Indonesia dalam APEC. Terhadap isu ini, Lembong berpendapat bahwa hal ini dapat diatasi dengan pendekatan di bidang moneter dan investasi. Cina dapat meningkatkan liquidity support dengan menggunakan mata
uang lokal negara masing-masing untuk pembayaran perdagangan.

PINGIT ARIA




Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

11 jam lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

22 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

4 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

5 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

5 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

5 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya