BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Terpengaruh Faktor Eksternal

Rabu, 18 November 2015 05:49 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo memeriahkan HUT Kemerdekaan RI dengan berpakaian ala penyanyi rap di kantor Bank Indonesia, Jakarta, 7 Agustus 2015. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia mengatakan tekanan nilai tukar rupiah masih akan dipengaruhi faktor eksternal. Menurut dia, kekhawatiran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga dan devaluasi yuan akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.

"Kami menjaga stabilitas harga rupiah dan valas dengan mengelola suplai dan demand valuta asing," kata Agus di Jakarta, Selasa, 17 November 2015. Agus mengatakan Bank Indonesia tetap menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya.

Sementara terkait dengan inflasi, Agus mengatakan inflasi hingga akhir tahun ini akan tetap sesuai dengan target pemerintah yaitu 4 plus-minus 1 persen. Menurut dia, rendahnya inflasi tersebut karena tak ada lagi pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Kami melihat inflasi sejalan dengan target yang ingin dicapai bahkan ada kemungkinan inflasi di bawah 3 persen," katanya di Jakarta, Selasa, 17 November 2015.

Namun, Agus mengatakan angka inflasi tersebut masih harus melihat dari November dan Desember. Sementara terkait dengan pertumbuhan ekonomi, bank sentral tetap menargetkan di kisaran 4,7-4,8 persen.

Sementara untuk neraca transaksi berjalan, Agus mengatakan pada kuartal III diprediksi defisit transaksi berjalan berada di bawah 2 persen dari produk domestik bruto. Sepanjang tahun ini, dia memperkirakan defisit transaksi berjalan berada di angka 2,1 persen.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya