Express Group: Tren Ojek Online Tak Akan Lama

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 13 November 2015 16:29 WIB

Para Srikandi Go-Jek bersama rekan-rekannya menunggu panggilan order penumpang di Bandung, 15 Agustus 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - PT Express Transindo Utama (Express Group) memperkirakan tren transportasi berbasis aplikasi online saat ini adalah salah satu penyebab penurunan kinerja operasional salah satu perusahaan jasa transportasi darat terbesar di Indonesia tersebut.

Direktur Keuangan Express Group David Santoso sempat menyatakan transportasi aplikasi online, terutama ojek, menunjukkan gelagat persaingan bisnis yang tidak sehat. "Namun ojek online hanya fenomena sosial. Sifatnya hanya sementara," kata David saat memaparkan kinerja perusahaan dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2015 di Jakarta pada Jumat, 13 November 2015.

David berujar, banyak pengemudi mereka yang beralih ke bisnis ojek online karena diiming-imingi bonus yang sumbernya tak jelas. Penurunan harga yang dilakukan ojek online tersebut pun dianggap menyalahi standar.

"Tapi baru-baru ini mereka mengubah struktur komisi para pengemudinya.Ini membuktikan promosi besar-besaran juga ada batasnya, tak mungkin diterapkan dalam jangka panjang," ucap David, yang tak ingin menyebut nama perusahaan ojek online yang dimaksud.

General Manager Corporate Secretary Express Group Merry Anggriani menuturkan perusahaan sedang menyiapkan beberapa strategi inisiatif untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional. "Optimalisasi seluruh aset pun kami lakukan," kata Merry.

Strategi yang dimaksud antara lain peningkatan standar keamanan dan kebersihan pada unit taksi Express. “Kami tak ada niat menambah armada, tapi akan melakukan peremajaan terhadap 1.000-1.500 unit kendaraan operasional kami tahun depan.”

Express Group juga mengembangkan sistem aplikasi yang difungsikan untuk mengontrol biaya dan aktivitas kendaraan, termasuk mempermudah pelanggan dalam melakukan pemesanan taksi.

Di tengah persaingan ketat pasar jasa layanan transportasi, Express Group tetap bertahan dan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 721 miliar pada sembilan bulan pertama 2015 atau naik 13 persen dibanding tahun lalu.

YOHANES PASKALIS





Advertising
Advertising

Berita terkait

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

10 September 2021

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

Meski bukan pekerjaan mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perushaan startup mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar.

Baca Selengkapnya

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

3 Februari 2021

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

Sesi interaktif Google Startup School akan mencakup berbagai topik, dari pemasaran digital, pengetahuan produk, hingga strategi bisnis.

Baca Selengkapnya

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

27 Januari 2021

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menceritakan kesibukannya setelah dicopot sebagai pembantu presiden.

Baca Selengkapnya

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

15 Desember 2020

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

Mantan Duchess of Sussex, Meghan Markle berinvestasi di startup Clevr Brands. Perusahaan tersebut menjual latte susu oat instan empat rasa.

Baca Selengkapnya

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

3 Desember 2020

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

Berita terpopuler bisnis sepanjang 2 Desember 2020, dimulai dari cerita soal Edhy Prabowo dan istrinya dua kali mendatangi toko jam Rolex di Hawaii.

Baca Selengkapnya

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

26 November 2020

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

Immersion: Women Founders merupakan program pelatihan untuk membekali para perempuan dengan alat dan keterampilan untuk mengembangkan startup mereka.

Baca Selengkapnya

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

16 November 2020

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

Hyundai Startup Challenge 2020 di Indonesia telah dimulai sejak awal tahun ini dan berhasil mengumpulkan ratusan pendaftar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

8 November 2020

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

Festival teknologi dan inovasi bertajuk InnoXJogja 2020 segera digelar di Yogyakarta pada 17-20 November 2020 ini.

Baca Selengkapnya

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

8 Oktober 2020

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

Semangat mereka tetap berapi-api, menuntut pembatalan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Baca Selengkapnya