Ekonomi Masih Stagnan, Ini Upaya Pemerintah...

Reporter

Editor

Sugiharto

Sabtu, 7 November 2015 04:29 WIB

Sofyan Djalil. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta: Pertumbuhan ekonomi yang stagnan di kuartal tiga sebesar 4,74 persen tak menyurutkan semangat pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan di atas lima persen hingga akhir tahun.

Untuk program jarak pendek, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengatakan pencairan dini tunjangan hari tua bagi para pekerja yang di PHK diyakini akan tetap mempertahankan daya beli masyarakat. “Program-program padat karya akan menjadi bantalan,” kata dia di kantornya Jumat, 6 November 2015, Jumat, 6 November 2015. Selain itu, melalui desk khusus sektor padat karya, pemerintah dapat mempertahankan dan mengembangkan eksistensi industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja tersebut.

Adapun untuk jangka menengah dan panjang, Sofyan mengatakan pemerintah tetap akan berfokus pada industri. Selain kawasan ekonomi khusus, 14 kawasan industri khusus yang ada akan terus dipermanis. “KIK akan sangat bisa menarik industri padat modal,” ujarnya. Secara otomatis penyerapan tenaga kerja juga akan meningkat.

Khusus KIK, Kementerian PPN akan kembali mencanangkan kemudahan investasi dan regulasi. “Di Kendal (Jawa Tengah) urus Amdal harus dua kali, padahal sudah ada di izin industri” katanya. Begitu juga masih maraknya preman yang ada di daerah-daerah kawasan industri khusus yang akan diberangus.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun turut mengutarakan optimismenya jika pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun ini bisa mencapai target. "Yang paling penting adalah bagaimana pasar dalam negeri kita bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri," kata Kalla, di Istana Wakil Presiden, Jumat, 6 November 2015.

Kalla menganggap wajar pertumbuhan ekonomi kuartal III yang hanya sebesar 4,73 persen. Menurut dia, meski sedikit meleset dari target pemerintah, namun keadaan ekonomi global juga salah satu faktor yang menyebabkan mandeknya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III itu. "Itu sudah berkali-kali kami sampaikan, harus dipahami juga bahwa ini keadaan sangat berpengaruh ada keadaan ekonomi global," ujar dia. "Sehinga upaya kami sekarang adalah ekonomi berjalan dengan baik walau pun pertumbuhannya melemah."

Dia berjanji akan menggenjot terus pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya tahun ini. Caranya adalah dengan terus meningkatkan investasi, baik dalam negeri mau pun dari luar negeri. "Investasi pemerintah dalam bentuk APBN, maka investasi swasta dalam dan luar negeri tumbuh, pasar dalam negeri naik sehingga konsumsi dalam negeri dapat meningkatkan produksi dalam negeri.



ANDI RUSLI | REZA ADITYA

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

5 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

7 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

12 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

14 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya