Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III 4,73 Persen  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 5 November 2015 14:25 WIB

Pengunjung saat mendaftar pekerjaan di career builder.co.id di gedung smesco, Jakarta, 11 Juni 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dalam kurun waktu satu tahun, tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 300 ribu jiwa. Tempo: Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2015 sebesar 4,73 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Surhariyanto mengatakan pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal II/2015, yakni 4,67 persen dan kuartal I/2015 4,7 persen.

"Pertumbuhan ekonomi secara kumulatif dari Januari hingga September sebesar 4,71 persen. Produk domestik bruto (PDB) nominal atas dasar harga berlaku tercatat senilai Rp2.982 triliun dan berdasarkan atas harga konstan senilai Rp 2.311 triliun," kata Surhariyanto dalam konferensi pers di gedung BPS, Jakarta, Kamis, 5 November 2015.

Surhariyanto mengungkapkan sejumlah alasan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2015 senilai 4,73 persen. Saat ini, perekonomian global diperkirakan masih melambat, tapi tidak merata. Beberapa negara maju dan negara Eropa sedikit mengalami peningkatan perekonomian, tapi negara berkembang (emerging market) cenderung melambat.

"Masih melemahnya harga komoditas nonmigas, seperti kedelai, karet, dan sebagainya. Kemudian masih melemahnya harga komoditas hasil tambang dan minyak mentah. Negara juga mengalami tekanan nilai tukar terhadap mata uang dolar AS dan pasar keuangan yang masih belum stabil ditandai indeks saham yang naik-turun," tuturnya.

Selain itu, dia mengatakan mitra dagang Indonesia cenderung melemah, seperti pertumbuhan ekonomi AS melemah dari 2,7 persen pada kuartal II/2015 menjadi 2 persen, Cina melemah dari 7 persen menjadi 6,9 persen, dan Singapura dari 1,7 persen menjadi 1,4 persen. "Pelemahan ini berdampak pada perekonomian Indonesia, terutama dari sisi impor dan ekspor," kata Surhariyanto

Situasi dalam negeri, seperti inflasi pada September 2015 sebesar 6,83 persen (YoY) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada kuartal III/2015. Realisasi belanja pemerintah meningkat cukup pesat, terutama belanja barang sebesar 34,28 persen dan belanja modal naik 58,10 persen. Di sisi lain, realisasi penerimaan pajak selama kuartal III/2015 menurun.




BISNIS


Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

56 menit lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

4 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

6 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya