Pendapatan Adaro Turun, tapi Likuiditas Tetap Terjaga  

Reporter

Sabtu, 31 Oktober 2015 15:39 WIB

Dari kiri: Komisaris Independen PT Adaro Energy Tbk. Djoko Suyanto, Direktur Utama Boy Garibaldi Thohir (tengah) dan Direktur Corporate Secretary Andre J. Mamuaya di Jakarta, Juli 2008. DOK/TEMPO/ Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengatakan perusahaan mampu menjaga tingkat likuiditas meskipun mengalami penurunan profitabilitas. Pendapatan yang turun ini disebabkan penurunan volume penjualan dan harga jual rata-rata.

“Saat ini profitabilitas Adaro sedang mengalami tekanan yang cukup kuat karena harga batu bara yang terus menurun,” kata Thohir dalam keterangan laporan keuangan konsolidasi unaudited periode sembilan bulan sepanjang 2015, Sabtu, 31 Oktober 2015.

Ia menjelaskan, pendapatan perusahaan turun sebesar 16 persen menjadi US$ 112 juta. Penurunan volume penjualan juga terjadi sebesar 3 persen menjadi 41,2 juta ton dan penurunan harga jual rata-rata sebesar 14 persen.

Akan tetapi, kata Thohir, dalam kondisi ini, bisnis model Adaro telah teruji dan pencapaian menunjukkan ketangguhan model bisnisnya. Ia optimistis dapat mencapai target EBITDA tahun 2015 sebesar US$ 550-800 juta. "Kini kami terus menjalankan bisnis dan menerapkan strategi untuk memperkuat keberlanjutan bisnis inti Adaro."

Menurut Thohir, ada tiga motor penggerak pertumbuhan perusahaan yang meliputi pertambangan batu bara, jasa pertambangan dan logistik, serta ketenagalistrikan. "Kami meningkatkan efisiensi biaya di sepanjang rantai pasokan batu bara, memperkuat unit logistik, bergerak lebih jauh ke hilir memasuki bisnis ketenagalistrikan, dan tetap membayar dividen tunai tahunan," ujarnya.

Dalam kinerja keuangan, struktur permodalan tetap kokoh dengan rasio utang bersih sebesar 1,18 kali dan rasio utang bersih terhadap modal sebesar 0,26 kali pada September. "Kami menjaga likuiditas yang kuat dengan saldo kas US$ 785 juta untuk mengantisipasi kondisi yang sedang turun," tuturnya.

Selain itu, Adaro dapat menurunkan biaya kas batu bara sebesar 12 persen menjadi US$ 28,73 per ton pada periode ini. Penurunan ini, kata Thohir, disebabkan nisbah kupas, biaya penanganan dan pengangkutan batu bara, serta harga bahan bakar yang lebih rendah.

Pada sembilan bulan, pendapatan bersih Adaro turun sebesar 19 persen menjadi US$ 181 juta. Adapun laba inti yang tidak termasuk komponen akuntansi non-operasional turun 21 persen menjadi US$ 228 juta. Adaro menghasilkan arus kas bebas yang positif sebesar US$ 356 juta.

ARKHELAUS WISNU


Berita terkait

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

2 Januari 2024

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

Tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun.

Baca Selengkapnya

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

28 November 2023

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan peningkatan laba bersih sebesar 56,3 persen.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

27 November 2023

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023.

Baca Selengkapnya

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

25 November 2023

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi(unaudited) senilai Rp6,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

31 Oktober 2023

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Adaro Energy Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana dan Magister, Simak Persyaratannya

14 Oktober 2023

Adaro Energy Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana dan Magister, Simak Persyaratannya

PT Adaro Energy Indonesia Tbk membuka lowongan kerja pada program Adaro Power Professional Program 2024. Pendaftar lulusan sarjana (S1) atau magister (S2) dapat mendaftar pada program ini. Program ini dibuka hingga 27 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

13 Oktober 2023

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

30 Juli 2023

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih di sepuluh kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

29 Mei 2023

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.

Baca Selengkapnya