TEMPO.CO, Jakarta - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Waisai Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat melepaskan sebanyak 112 ekor burung yang dilindungi di kawasan hutan konservasi Waigeo.
"Burung yang dilepaskan ke alam di kawasan hutan konservasi Waigeo adalah nuri sebanyak 73 ekor, cenderawasih enam ekor, mambruk tiga ekor dan kakak tua sebanyak 30 ekor," kata Kepala KSDA Wilayah Waisai Enjang Sopiyudin Raja Ampat, Rabu (28 Oktober 2015).
Dia mengatakan, lebih dari seratus burung yang dilepaskan ke alam tersebut merupakan hasil sitaan BKSDA dari tangan masyarakat saat melakukan operasi di Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat sebulan terakhir ini.
"Ratusan burung ini dipelihara oleh masyarakat padahal sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku dilarang," katanya.
Ia menjelaskan, masyarakat pemilik burung-bubung tersebut tidak diproses hukum karena mereka menyadari kesalahan dan menyerahkan burung peliharaan kepada BKSDA untuk dilepaskan ke alam.
"Kami melakukan operasi sambil sosialisasi kepada masyarakat undang-undang satwa yang dilindungi agar masyarakat memahami dan tidak memelihara satwa tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, tahun ini BKSDA masih melakukan sosialisasi namun awal tahun depan 2016 masyarakat yang kedapatan memelihara maupun menjual satwa yang dilindungi itu akan memproses hukum.
Enjang Sopiyudin mengajak masyarakat setempat untuk melindungi burung cenderawasih, mambruk dan kakak tua yang populasinya semakin berkurang di Papua agar tidak punah.
ANTARA
Berita terkait
Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat
11 November 2023
Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.
Baca SelengkapnyaKapal Kargo Inggris Kandas di Perairan Koservasi Raja Ampat karena Alami Kebocoran
27 April 2023
Sejauh ini tidak ditemukan kebocoran minyak pada kapal kargo tersebut. Sebanyak 22 ABK dilaporkan selamat.
Baca SelengkapnyaPapua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna
22 Mei 2022
Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.
Baca SelengkapnyaBeberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon
9 Maret 2022
Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya
17 Oktober 2021
Desa Wisata Swandarek di Raja Ampat, Papua Barat, punya pantai pasir putih yang indah. Air laut begitu bersih dan jernih.
Baca SelengkapnyaWisata ke Pianemo, Sepotong Surga di Raja Ampat Papua Barat
17 Oktober 2021
Kabupaten Raja Ampat di Papua Barat juga memiliki gugusan bukit karst yang menarik. Salah satunya adalah Bukit Pianemo.
Baca SelengkapnyaMengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi
25 Agustus 2021
Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.
Baca SelengkapnyaJembatan Ambruk di Raja Ampat Papua, Sandiaga Uno Minta Diproses Hukum
6 Juni 2021
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno menyoroti jembatan di destinasi wisata Raja Ampat Papua yang ambruk saat dilewati sejumlah wisatawan.
Baca SelengkapnyaTips Wisata Hemat ke Raja Ampat Papua, Cek Detail Ongkosnya
9 Mei 2021
Yang ingin berwisata ke Raja Ampat Papua tapi khawatir kantong jebol, simak tips wisata hemat ke sana. Perhatkan detail apa saja pengeluarannya.
Baca SelengkapnyaWisata ke Satu-satunya Tempat Beraspal Mulus di Raja Ampat Papua
24 Februari 2021
Kabupaten Raja Ampat di Papua memiliki empat pulau utama. Pulau Waigeo, Salawati, Batanta, dan Misool. Di mana jalanan aspal berada?
Baca Selengkapnya