Presiden Saksi Kesepakatan Bisnis 15,705 Miliar Dolar AS

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 27 Oktober 2015 23:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan kesepakatan bisnis para pengusaha Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang digelar di Kamar Dagang Amerika Serikat.

Presiden Jokowi hadir di Kantor US Chamber of Commerce (Kamar Dagang AS), Washington DC, Senin untuk sejumlah agenda di antaranya diskusi meja bundar (business roundtable discussion) dengan para pengusaha AS di "Library Room" Kantor Dagang dan gala dinner dengan mereka.

Pada kesempatan itu hadir 250 pengusaha dan pengambil kebijakan dari Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam jumpa persnya di Blair House Washington DC, Minggu malam waktu setempat, mengatakan soal ekonomi menjadi prioritas dalam kunjungan Presiden Jokowi ke AS.

"Lebih dari 20 miliar dolar AS dari 19 perusahaan dari bermacam sektor yang akan dikerjasamakan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan dari sekian banyak kesepakatan bisnis yang akan diumumkan atau ditandatangani prosesnya sudah berjalan lama.

"Ada beberapa yang prosesnya sudah sangat lama terutama yang nonenergi umumnya sudah cukup matang tinggal finalisasi. Kedatangan Presiden menjadi momentum bagi mereka," katanya.

Presiden Jokowi sendiri disambut oleh Presiden Kamar Dagang Tom Donohue, Presiden Dewan Bisnis AS (US ASEAN Business Council) Alex Feldman, dan Presiden UNISINDO Ambassador David Merril.

Sedangkan total kesepakatan bisnis yang akan diumumkan maupun ditandatangani sebesar 20,25 miliar dolar AS. Angka itu terinci dalam dua kesepakatan.

A. Kesepakatan bisnis sebesar 15,705 miliar dolar AS yakni:

1. Perjanjian jual beli gas alam cair (LNG) antara Pertamina dan Corpus Christie Liquefaction senilai 13 miliar dolar AS, untuk pengiriman LNG ke FSRU Lampung bagi kebutuhan gas di wilayah barat Indonesia dan LNG Terminal untuk Indonesia Timur.

2. Ekspansi Phillip Morris sebesar 1,9 miliar dolar AS (500 juta dolar AS untuk belanja modal dan 1,4 miliar dolar AS berupa penerbitan saham baru Sampoerna. Belanja modal tersebut untuk perluasan pabrik dan perkantoran serta investasi yang akan dilakukan dalam kurun waktu tahun 2016-2020.

3. Coca Cola juga akan investasi 500 juta dolar AS untuk perluasan dan penambahan produksi, pergudangan, distribusi, dan infrastruktur minuman ringan selama 2015-2018.

4. Rencana pengembangan lahan "shale gas" Eagle Ford, Fasken milik Swift Energy yang akan dilakukan oleh Saka Energi dengan Swift Energy di Webb County, Texas dengan nilai sebesar 175 juta dolar AS.

5. Kesepakatan bisnis antara PT PLN (Persero) dengan General Electric, yaitu antara PLN Gorontalo dengan General Electric dengan nilai sebesar 100 juta dolar AS untuk pembangunan 100 MW gas turbin dan cydepower di Gorontalo.

6. Kerja sama Universitas Udayana dengan Skychaser Energy untuk konservasi air dan reduce power consumption dengan nilai sebesar 30 juta dolar AS

7. Kerja sama antara BNI syariah dengan Master card untuk peluncuran kartu debit haji dan umroh yang diselenggarakan oleh BNI Syariah dengan Master Card.


B. Kesepakatan bisnis bernilai 4,547 dolar AS terbagi dalam tiga group yakni

Group 1
1. Antara PT PLN (Persero) dengan UPC Renewables senilai sebesar 850 juta dolar AS untuk pembangunan 350 MW Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dalam waktu tiga tahun (2015-2018),

2. Antara Cikarang Listrindo dengan General Electric nilai investasi sebesar 600 juta dolar AS untuk perluasan pembangunan pembangkit listrik (IPP).

3. Antara PT Indonesia Power dengan General Electric untuk pembangunan pembangkit di Jawa Tengah sebesar 700 MW senilai 400 juta dolar AS

4. Antara PT PLN Batam (Persero) dengan General Electric senilai sebesar 525 juta dolar AS untuk pembangunan pembangkit bergerak (mobile) 500 MW di Mataram, Bangka, Tanjung Jabung, Pontianak, Lampung dan Sei Rotan.

Group 2
1. Antara PT Kereta Api Indonesia dengan General Electric, senilai sebesar 60 juta dolar AS untuk perawatan 50 lokomotif selama 8 tahun

2. Antara PT PLN (Persero) dengan Caterpillar senilai sebesar 500 juta dolar AS untuk proyek 2 GW pembangkit tenaga hibrid dan Proyek Solar PV+ energy storage untuk microgrid di daerah-daerah terpencil (500 pulau) dengan solusi pembiayaan initial capital investment melalui power purchase agreement dengan PLN.

3. Rencana perluasan investasi Cargill pada tahun 2015-2019 dengan nilai sebesar 750 juta dolar AS dimana sebesar 84 juta dolar AS sudah direalisasikan sehingga investasi baru yang akan dilakukan sebesar 666 juta dolar AS

4. Pembangunan Remanufacturing Facility untuk Cylinder Head di Cileungsi, Bogor oleh Caterpillar senilai sebesar 12 juta dolar AS yang merupakan self signing.

Group 3
1. Kerja sama antara Perum Peruri dengan Crane Currency untuk pembangunan pabrik pengaman uang kertas yang akan dibangun di Karawang dengan nilai sebesar 10 juta dolar AS dan antara Perum PERURI dengan Jarden Zinc untuk pembangunan pabrik di Karawang dengan nilai sebesar 30 juta dolar AS.

2. Kerja sama PT Pertamina dengan Bechtel corporation dalam kurun waktu 5 tahun untuk pembangunan dan pengembangan kilang dengan nilai transaksi 800 juta dolar AS

3. Antara Kilat Wahana Jenggala dengan Hubbell Power Systems yaitu ekspansi pada existing plant yang memproduksi/assembly insulator transmisi polymer untuk distribusi listrik, menambah lokalisasi transmisi sebesar 5-10 juta dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

BNI Terus Ekspansi Bisnis Global

7 Maret 2022

BNI Terus Ekspansi Bisnis Global

Kinerja perdagangan luar negeri awal tahun ini masih tumbuh positif sehingga mendorong kinerja global banking BNI.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh Meski Global Sulit Diprediksi

5 Juli 2018

Jokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh Meski Global Sulit Diprediksi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan kondisi perekonomian dunia masih diwarnai dengan ketidakpastian sehingga sulit diprediksi dan dikalkulasi.

Baca Selengkapnya

Paguyuban Gudeg Wijilan Bersiap Go International, Begini Caranya

6 Mei 2018

Paguyuban Gudeg Wijilan Bersiap Go International, Begini Caranya

Para penjual gudeg di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta bertekad terus mengembangkan potensinya untuk menembus pasar internasional.

Baca Selengkapnya

Samsung Minta Maaf di RUPS, Saham Langsung Turun

26 Maret 2017

Samsung Minta Maaf di RUPS, Saham Langsung Turun

Samsul menyampaikan permohonan maaf kepada pemegang saham terkait skandal korupsi Presiden Direkturnya dan insiden Galaxy Note 7.

Baca Selengkapnya

300 CEO Akan Hadiri IORA Business Summit 2017  

3 Maret 2017

300 CEO Akan Hadiri IORA Business Summit 2017  

Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan IORA Business Summit (IBS) akan dihadiri lebih dari 300 CEO.

Baca Selengkapnya

2017, Total Bor Enam Sumur di Blok Mahakam

1 Februari 2017

2017, Total Bor Enam Sumur di Blok Mahakam

Kontrak Total di Blok Mahakam akan berakhir pada Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Toshiba Luncurkan Super Junction N-Channel Power MOSFET

20 Januari 2017

Toshiba Luncurkan Super Junction N-Channel Power MOSFET

Toshiba Storage & Device Solutions Company, hari ini Jumat, 20 Januari 2017 meluncurkan super junction N-channel power MOSFETs 800V

Baca Selengkapnya

Anggrek Hitam Barito Selatan Diminati Singapura dan Malaysia

20 Januari 2017

Anggrek Hitam Barito Selatan Diminati Singapura dan Malaysia

Anggrek hitam merupakan jenis anggrek yang tumbuh di wilayah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah sangat diminati oleh beberapa negara.

Baca Selengkapnya

Ekspansi Bisnis Donald Trump di Indonesia  

19 Januari 2017

Ekspansi Bisnis Donald Trump di Indonesia  

Hary Tanoesoedibjo akan bertemu dengan putra Trump di Washington.

Baca Selengkapnya

Pasar Dunia Incar Potensi Bisnis Peruri

18 Januari 2017

Pasar Dunia Incar Potensi Bisnis Peruri

Direktur Utama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Prasetio menyebut pasar dunia sudah banyak mengincar potensi bisnis.

Baca Selengkapnya