TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Garuda Indonesia Airways (GIA) kini telah mengalihkan penjualan tiket domestik ke IATA (International Air Transportation Asociation) Indonesia. Hal ini untuk memudahkan pendistribusian tiket pesawat penerbangan domestik ke agen-agen penjualan. Hal ini diungkapkan Direktur Niaga PT GIA Bahrul hakim di Jakarta, Selasa (9/4) siang. Alasannya, IATA memiliki sistem pendistribusian dan penagihan dengan nama Billing Settlement Plan. Sistem ini telah digunakan di 145 negara anggotanya. “Dengan sistem inui pendistribusian ke agen diharapkan menjadi lebih cepat dan efisien,” ujar Bahrul kepada para wartawan. Dalam sistem tersebut, IATA akan mendistribusikan tiket Garuda ke seluruh agen-agen travel penjualan, dan pada tiap akhir bulan agen ini akan menyetor hasil penjualannya ke rekening IATA. Namun Richson Ray Silitonga, Country Manager IATA menjelaskan, pihaknya tidak bekerja dengan bank tertentu dalam pelaksanaan sistem ini. “Kami tidak melakukan kerjasama dengan bank tertentu dan juga para agen tuidak dipaksa membuka rekening di bank tertentu. Yang dilakukan agen hanyalah mentransfer hasil penjualan ke rekening kami,” ujarnya. Ketika ditanya kemungkinan adanya penunggakan oleh para agen, Richson menyatakan pihaknya sudah mengantisipasi hal itu. “Kami meminta grant (jaminan) dari para agen yang disetorkan kerekening kami,” ungkapnya. Ia tidak menjelaskan besarnya grant itu, tapi dia mengatakan besarnya grant tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing agen. Bahrul menjelaskan, Garuda merupakan pelopor dalam menggunakan jasa IATA untuk mendistribusian tiket penjualan domestik. Sementara untuk tiket penerbangan ke luarnegeri, telah diserahkan ke IATA sejak lama. Hal tersebut dilakukan karena menurut Bahrul arus penumpang untuk penetrbangan domestik akhir-akhir ini meningkat seiring dengan turunya tarif tiket penerbangan. “Kami mengantisipasi hal ini karena arus penumpang domestik meningkat. Tetapi kami melihat peningkatan ini semu, karena banyaknya penumpang yang seharusnya memakai kapal laut beralih ke pesawar udara,” ujar Bahrul. Bahrul juga menjelaskan, penggunakan jasa IATA ini dilakukan karena Garuda merupakan jasa penerbangan yang terbesar di Indonesia. Selain itu, Garuda juga merupakan tuan rumah bagi IATA di Indonesia. (B.I. Setiawan-Tempo News Room)
Berita terkait
Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis
35 detik lalu
Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis
Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.
Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman
26 menit lalu
Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman
Norma hukum yang dianggap ideal pada hari ini, bisa jadi dipandang memiliki banyak celah di masa depan, sehingga harus disesuaikan, direvisi atau bahkan diganti.