Musim giling tebu di PG Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, 22 Oktober 2015. TEMPO/Ika Ningtyas
TEMPO.CO, Situbondo - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menargetkan Indonesia mampu menghentikan impor gula pada 2019. Untuk mencapai target itu, produktivitas tanaman tebu milik petani harus mencapai minimal seratus ton per hektare dengan rendemen 10 persen.
“Kalau petani bisa menghasilkan sesuai angka tersebut, 2019 kita bisa swasembada gula,” kata Rini, saat mengunjungi Pabrik Gula Asembagus milik PT Perkebunan Nusantara XI, Situbondo, Kamis, 22 Oktober 2015.
Rini mengatakan seharusnya Indonesia bisa swasembada gula pada 2009. Akan tetapi sampai sekarang, terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah, banyak petani yang hanya menghasilkan tebu 60-80 ton per hektare. Tingkat rendemennya pun masih sekitar 6-7 persen. Kecuali di Jawa Timur yang bisa panen hingga seratus ton per hektare dengan rendemen 10 persen.
Menurut Rini, kondisi pertanian tebu di Indonesia tersebut masih kalah jauh dengan Thailand yang produktivitas tebunya mampu mencapai 120 ton per hektare dengan rendemen 12 persen. “Padahal negara kita ini lebih subur,” kata dia.
Setelah melihat hasil produksi PG Asembagus, Rini mengatakan kualitas gula Indonesia bersih dan bagus, sehingga seharusnya layak dipakai industri makanan dan minuman.
Selama ini, kata dia, para importir beralasan gula Indonesia tak bisa dipakai industri karena kualitasnya rendah. “Ternyata kita ini dibohongi oleh pihak-pihak yang ingin gula terus impor,” katanya.
Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Arum Sabil mengatakan luas lahan tanaman tebu secara nasional mencapai 475 ribu hektare. Separuh lebihnya, atau sekitar 250 ribu hektare berada di Jawa Timur. Produksi gula dari Jawa Timur tahun ini ditargetkan antara 1,3–1,6 juta ton dari produksi nasional sebesar 2,5 juta ton.
Menurut Arum Sabil, tahun ini kondisi pertanian tebu Jawa Timur membaik. Rendemen tebu yang tahun lalu di bawah 8 persen saat ini sudah mencapai 10 persen. “Peningkatan seperti ini harus didukung dengan memperkuat kemitraan antara petani dan pabrik gula,” katanya.