Seorang pekerja tengah membersihkan panel surya, di peternakan Landmead. Instalasi listrik dengan kapasitas 46 megawatt ini, adalah yang terbesar di Inggris, dan baru selesai dibangun pada tahun 2014. Abingdon, Inggris, 29 Juli 2015. Peter MacDiarmid / Getty Images
TEMPO.CO, Surabaya - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya meningkatkan elektrifikasi di daerah-daerah terpencil dan terluar Indonesia menggunakan sistem hybrid. Sistem hybrid merupakan sistem pembangkit listrik yang terdiri dari dua atau lebih sumber energi yang berbeda.
“Kami akan memperkenalkan suatu sistem hybrid, misalnya solarcell digabung dengan windpower, digabung dengan gas, begitu juga sebaliknya. Sehingga ini mendukung sistem kelistrikan dengan microgatesystem,” kata Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM R.I. Jarman di sela acara Seminar Kelistrikan di Grand City, Surabaya, Rabu, 21 Oktober 2015.
Pendukung infrastruktur bagi sistem hybrid, kata Jarman, terbuka bagi semua pihak. Tak hanya PT Perusahaan Listrik Negara, pihaknya tak menutup kemungkinan menggandeng perusahaan swasta. “Sekarang kami sedang siapkan.”
Jarman menyebutkan, salah satu potensi sumber energi ialah panas bumi. Kementerian berjanji akan meningkatkan pemanfaatannya melalui pencampuran energi (energymix). “Kami sudah punya roadmapenergymix dari sumber energi baru untuk kelistrikan pada 2025 sebesar 25 persen. Sekarang baru 11,5 persen,” kata dia.
Jarman menuturkan pemerintah serius untuk meningkatkan angka rasio elektrifikasi nasional terutama pada sektor rumah tangga. Hingga tahun 2014, rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 84,35 persen. Angka itu meningkat 17,20 persen dibandingkan 2010.
“Masih ada 15,65 persen rumah tangga yang belum mendapatkan listrik, maka ini merupakan peluang bagi sektor swasta untuk berinvestasi di sektor ketenagalistrikan," kata dia.
Pengadaan listrik 35 ribu watt untuk memenuhi rasio elektrifikasi 99 persen pada 2020 dinilai Jarman sangat penting. "Kami akan berusaha sehingga tiap tahun meningkatkan rasio elektrifikasi antara 3-4 persen,” ujarnya.
Caran yang ditempuh ialah dengan membikin jaringan distribusi dan transmisi listrik. Juga menjalankan program instalasi listrik bagi masyarakat tidak mampu.
Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah
6 Februari 2023
Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.