BKPM: 16 Perusahaan Padat Karya Dapat Pembebasan Bea Impor

Reporter

Minggu, 11 Oktober 2015 22:09 WIB

Perajin menyelesaikan pembuatan tas golf, dari bahan kulit sapi. Dengan cara dijahit menggunakan tangan, hebatnya industri rumahan ini mampu menembus pasar internasional. Sidoarjo, Jawa Timur, 30 Maret 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kordinasi Penanaman Modal (BPKM) mengumumkan 16 perusahaan investasi padat karya yang akan dibangun di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini tergabung dalam program investasi padat karya yang menciptakan lapangan kerja serta akan dibebaskan bea impornya. “Perusahaan ini akan memperoleh fasilitas pembebasan bea masuk untuk impor,” kata Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis keterangan tertulis, Ahad 11 Oktober 2015.

Dari 16 pabrik tersebut, 7 di antaranya adalah industri kulit, barang dari kulit, dan sepatu. Kemudian 8 dari industri tekstil dan sisanya ada satu perusahaan industri makanan dan minuman.

Berikut adalah 16 perusahaan yang dibebaskan bea masuk untuk mesin dan peralatannya beserta nilai investasinya.

PT Pou Yuen Indonesia (memproduksi sepatu Nike) Industri sepatu olahraga dan komponennya, investasinya Rp 325 miliar dan realisasinya Rp 325 miliar.

PT Chang Shin Reksa Jaya (memproduksi alas kaki dengan brand Nike) Industri Alas Kaki, investasinya sebesar Rp 750 miliar dengan realisasinya pun sama yaitu sebesar Rp 750 miliar.

PT Feng Tay Indonesia Enterprises ( memproduksi sepatu Adidas) Industri Alas Kaki Rp 50 miliar dan realisasinya sebesar Rp 174 miliar.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) (memproduksi pakaian militer, dan brand-brand ternama seperti Uniqlo, Zara, Sears, JCPenney) Industri Tekstil (spinning and finishing) investasinya sebesar Rp 5,2 triliun dan realisasinya Rp 3,6 triliun.

PT Nesia Pan Pacific Clothing (NPC) (memproduksi pakaian jadi dengan brand Brand GAP, H&M dan CK) Industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil investasinya sebesar Rp181 miliar dan realisasinya Rp 192 miliar.

PT Eco Smart Garment Indonesia (Under Armour, Calvin Klein, Lacoste dan Massimo Dutti) Industri Pakaian Jadi (Bukan Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian) investasinya sebesar Rp 316 miliar dan realisasinya sebesar Rp 316 miliar.

PT Apparel One Indonesia (Memproduksi pakaian jadi dengan brand antara lain Esprit, ralph Lauren, dan Mexx) Industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil investasinya sebesar 755 miliar dan realisasinya sebesar Rp 450 miliar

PT Parkland World Indonesia (memproduksi sepatu olahraga dengan brand antara lain : New Balance dan Adidas) Industri Sepatu Olahraga investasinya Rp 456 miliar dan realisasinya sebesar Rp 537 miliar

PT Selalu Cinta Indonesia (memproduksi merk sepatu Nike, Converse, Hunter, dan Eagle) Industri alas kaki untuk keperluan sehari-hari, industri sepatu olahraga investasinya sebesar Rp 362 miliar realisasinya sebesar Rp 145 miliar.

PT Seng Dam Abadi Jaya (memproduksi sepatu dengan brand New Balance) Industri Sepatu Olahraga investasinya sebesar Rp 175 miliar realisasinya Rp 375 miliar

PT Kaldu Sari Nabati (memproduksi makanan dengan merk richeese nabati) Industri produk makanan dan minuman ringan investasinya sebesar Rp 4,5 triliun realisasinya 183 miliar.

PT Adis Dinamika Sentosa (memproduksi alas kaki dengan brand Nike) Industri Alas Kaki Untuk Keperluan Sehari-Hari Rp 113 miliar dan realisasinya sebesar Rp 400 miliar

PT Jaya Perkasa Textile (memproduksi pakaian militer, dan brand-brand ternama seperti Uniqlo, Zara, Sears, JCPenney) Industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil investasi Rp 348 miliar dan realisasinya Rp 157 miliar.

PT Delta Merlin Dunia Textile (Memproduksi produk setengah jadi antara lain : kain rayon, cotton, tetron, dll) Industri Pengolahan & Pemintalan Serat Tekstil Rp 463 miliar dan realisasinya Rp 400 miliar.

PT Delta Merlin Sandang Textile (memproduksi kain grey) Industri Pemintalan Benang Rp 879 miliar dan realisasinya Rp 879 miliar

PT Rayon Utama Makmur (memproduksi pakaian militer, dan brand-brand ternama seperti Uniqlo, Zara, Sears, JCPenney) Industri Rayon investasinya Rp 4 triliun dan realisasinya Rp 2,5 trilun.

ARIEF HIDAYAT

Berita terkait

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

1 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

1 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

3 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

4 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

4 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

5 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

5 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

5 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

5 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya