Kementrian Perdagangan Dituduh Tak Dukung Legalitas Kayu

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 20:51 WIB

Ribuan batang kayu gelondongan yang terbagi dua rakit hasil sitaan Polres Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur hasil patroli selama dua pekan di perairan Sungai Mahakam, Kamis (20/5). Tempo/ FIRMAN HIDAYAT

TEMPO.CO, Jakarta - Kementrian Perdagangan dinilai tidak konsisten mendukung pelaksanaan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) secara penuh mulai 1 Januari 2016. Kementrian ini juga dituduh tidak pro pelestarian hutan di Tanah Air.

"Mereka memandang SVLK semata-mata sebagai instrumen ekspor, bukan untuk memperbaiki tata kelola kehutanan," kata Zainuri Hasyim dalam konferensi pers yang diadakan Koalisasi Pemantau Independen Kehutanan dan pelaku usaha di Jakarta, pada Senin, 5 Oktober 2015.

Tergabung dalam koalisi ini antara lain Asosiasi Pemantau Independen Kehutanan Sumatara, Jaringan Pemantau Independen Kehutanan, Eyes on the Forest, ICEL, Kemitraan, AURIGA, PPLH Mangkubumi, LSPP Temanggung dan Yayasan Cakrawala Hijau Indonesia.

Sikap koalisi merujuk pada draft revisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan dalam hubungannya dengan SLVK. Draft itu menyatakan, industri kecil dan menengah bisa mengekspor produk cukup menggunakan deklarasi ekspor (DE).

Sebelumnya, DE bisa dipakai selama belum memiliki sertifikat SVLK sampai Desember 2015. Namun, dalam revisi Permendag tidak menyebutkan batas waktu. "Dengan kata lain tak perlu pakai SVLK karena cukup menggunakan DE. Jika berlaku, aturan ini bakal menyuburkan kembali illegal logging dan hutan makin terancam," kata Zainuri dari Jaringan Pemantau Independen Kehutanan.

Syahrul F dari AURIGA menjelaskan revisi aturan itu makin menunjukkan ketidakharmonisan di dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendorong penerapan SVLK, pada sisi lain Kementrian Perdagangan menganggap SVLK memperberat industri kecil dan menengah. "Kolaborasi di antara kementrian tidak jalan," katanya.

Citra Hartati dari ICEL menjelaskan aturan SVLK harusnya lintas sektoral, tidak parsial seperti yang terjadi selama ini. Untuk memastikan pelaksanaan SVLK dapat diterapkan secara menyeluruh dan kolaborasi lintas sektoral, katanya, harus dibentuk peraturan setingkat peraturan pemerintah.

Koalisi Pemantau Independen Kehutanan menyerukan kepada Kementrian Perdagangan untuk ikut serta menghapus perdagangan yang anti terhadap kelestarian hutan.

Mereka meminta Kementrian Perdagangan turut serta memperkuat implementasi SVLK untuk mencapai tujuannya secara tepat dengan melakukan reformasi sistem perizinan. "Dan memperkuat sisten insentif dan disinsentif bagi usaha kecil dan menengah," kata Ian Hilman dari Eyes on the Forest. Koalisi memandang ketentuan deklarasi ekspor harus dibatasi dalam batas waktu yang ditentukan, yakni sampai akhir Desember 2015.


Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementrian Perdagangan Nus Nuzulia pada Agustus 2015 menjelaskan pihaknya mendedepankan SVLK untuk masuk pasar Eropa. "SVLK wajib punya. Tanpa SVLK, mereka (buyer Eropa) sudah pasti menolak," katanya kepada pers.

UNTUNG WIDYANTO


Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

4 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

5 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

10 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

10 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

12 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

16 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

18 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya