Presiden Joko Widodo bersama Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani (kanan) saat meresmikan ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Gedung BKPM, Jakarta, 26 Januari 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Cianjur - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pembentukan desk khusus industri akan berfokus pada tiga sektor. Sektor tersebut adalah alas kaki, tekstil, dan makanan.
"Menurut pantauan kami ketiga sektor ini yang mengaku paling terpuruk," kata Franky di Cianjur, Sabtu, 3 Oktober 2015. Desk khusus ini, juga untuk menemukan studi khusus terhadap kebenaran data pemutusan hubungan kerja yang menyeruak belakangan ini.
Menurut Franky, data Kementerian Tenaga Kerja yang menyatakan sudah ada 43 ribu pemutusan hubungan kerja dari mayoritas sektor alas kaki dan tekstil agak anomali. Musababnya, BKPM mencatat pada tahun ini ada pembangunan 1.000 pabrik makanan baru, 350 pabrik tekstil, dan 100 pabrik sepatu.
Franky mengatakan 16 di antaranya terealisasi tahun ini dan menyerap 60 ribu tenaga kerja. Sedangkan dari rapor realisasi seluruh sektor investasi semester satu ada 680 ribu lapangan kerja yang tercipta.
Karena itu, Franky berharap para pengusaha yang mengaku kesulitan hingga harus melakukan pemutusan hubungan kerja karyawannya mau datang ke desk yang akan diresmikan 9 Oktober silam. Berbagai bantuan seperti birokrasi, perizinan, hingga penangguhan biaya listrik dan pajak ditawarkan BKPM.
"Kami tantang para pengusaha untuk melaporkan keluh kesahnya," katanya. Franky berucap posko ini sangat mengandalkan inisiatif para pengusaha. Musababnya jika dalam waktu tiga bulan tak ada yang melapor, BKPM akan segera menutup posko tersebut.