Pemerintah Beli Kapal Selam Rusia Didukung DPR

Reporter

Selasa, 29 September 2015 23:00 WIB

Kapal selam Rusia kelas Lada atau proyek 677 dibangun untuk menggantikan kelas Kilo (proyek 636). Kapal selam kelas Lada pertama, Sankt-Petersburg (B-585), mulai dibangun pada Desember 1997 dan diluncurkan pada Oktober 2004. Sankt-Petersburg bergabung dengan Angkatan Laut Rusia pada Mei 2010. military-today.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Sukamta mendukung rencana pemerintah membeli kapal selam kelas kilo buatan Rusia karena dukungan anggaran mencukupi untuk pengadaan kapal tersebut.

"Rencana pemerintah ingin beli kapal selam kelas kilo dari Rusia ini kita dukung semangatnya," katanya di Jakarta, Selasa (29 September 2015).

Dia menjelaskan, dukungan anggaran terlihat dari usulan anggaran TNI senilai Rp37 triliun, dan khusus untuk tambahan anggaran bagi TNI AL senilai Rp14,5 triliun.

Menurut dia, tambahan anggaran TNI AL itu terbesar bila dibandingkan alokasi bagi TNI AD dan TNI AU.

"Indonesia negara maritim karena sekitar 70 persen wilayahnya adalah laut, jadi memang keamanan di laut harus juga diprioritaskan," ujarnya.

Politikus PKS itu menjelaskan semangat pemerintah untuk membangun kekuatan laut itu harus didukung karena kita semua ingin memiliki kekuatan pertahanan di laut yang mumpuni dan disegani.

Dia mengatakan kapal selam kelas kilo dari Rusia ini paling canggih untuk saat ini sehingga itu pasti impian TNI AL untuk memilikinya.

"Sama seperti pesawat Sukhoi SU-35 yang jadi mimpinya TNI AU," katanya.

Menurut dia, memiliki persenjataan canggih seperti itu tentu bisa menggentarkan negara-negara tetangga kita sehingga Indonesia bisa disegani di lautan.

Terutama, ujar Sukamta, Indonesia sebentar lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), lalu potensi konflik di Tiongkok Selatan seperti bom waktu.

"Karena itu saya menilai pertahanan dan keamanan di laut menjadi mendesak untuk dipenuhi," ujarnya.

Dia berharap pemerintah sudah berpikir matang dan cermat tentang rencana pembelian kapal selam kelas kilo itu, termasuk yang harus dipastikan adalah soal ukurannya, apakah sesuai untuk wilayah laut Indonesia, terlalu besar atau tidak.

Selain itu, menurut dia, perlu diperhatikan perawatannya dan harus dipastikan juga suku cadangnya mudah sehingga jangan sampai membeli persenjataan yang kurang cocok untuk kebutuhan pertahanan laut kita.

"Jangan sampai seperti macan ompong, terlihat canggih menakutkan tapi tidak berguna," ujarnya.


ANTARA

Berita terkait

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

27 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

2 Februari 2024

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

Fase ketiga modernisasi militer ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

Saat debat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan persoalkan pembelian alutsista bekas oleh Prabowo. Berikut daftar alutsista yang dibeli Kemenhan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga mempertanyakan soal proyek kapal selam kerja sama PT PAL dan Korsel yang dibatalkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

7 Januari 2024

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

Di sesi debat pilpres 2024 ketiga, Ganjar Pranowo sempat menyinggung Prabowo Subianto soal pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam.

Baca Selengkapnya

Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

12 Desember 2023

Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kapal selam nuklir yang baru.

Baca Selengkapnya

Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

27 Oktober 2023

Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

Pengadilan Qatar mengumumkan hukuman mati bagi delapan warga India, yang diduga menjadi mata-mata Israel

Baca Selengkapnya

Cina Kembangkan Kapal Selam Bersenjata Nuklir Siluman

9 Oktober 2023

Cina Kembangkan Kapal Selam Bersenjata Nuklir Siluman

Cina memulai produksi kapal selam bersenjata nuklir generasi baru dengan kemampuan siluman, sehingga membuat persaingan semakin intensif.

Baca Selengkapnya

Taiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina

2 Oktober 2023

Taiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina

Kejaksaan Taiwan sedang menyelidiki tuduhan ada pihak yang membocorkan program kapal selam negeri itu ke Cina.

Baca Selengkapnya

Taiwan Luncurkan Kapal Selam Pertama Buatan Dalam Negeri, Hadapi Tekanan CIna

28 September 2023

Taiwan Luncurkan Kapal Selam Pertama Buatan Dalam Negeri, Hadapi Tekanan CIna

Taiwan meluncurkan kapal selam pertama hasil pengembangan dalam negeri sebagai langkah besar untuk menghadapi tekanan Cina.

Baca Selengkapnya