Hari Raya Tiong Ciu, 10 Klenteng Meriahkan Kirab Dewa Bumi  

Reporter

Jumat, 25 September 2015 15:00 WIB

Kiem Sien Hok Tek Tjing Sien atau Dewa Bumi yang diarak oleh warga mengelilingi Klenteng dalam perayaan Dewa Bumi di Pecinan Semarang, 8 September 2014. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Solo - Sebanyak 10 klenteng di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan ikut tampil memeriahkan kirab Dewa Bumi (Fu De Zheng Shen), Minggu (27 September 2015) di Solo, acara ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Raya Tiong Ciu atau perayaan pertengahan musim gugur.

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Raya Tiong Ciu dimulai dengan upacara dan sembahyang yang diikuti umat Konghucu pada Sabtu (26 September 2015), kata Ketua Panitia Kirab Dewa Bumi, Cakra Wibawa kepada wartawan di Solo, Jumat (25 September 2015).

"Ya untuk puncak perayaannya akan jatuh pada bulan 8 tanggal 15 Imlek, atau hari Minggu 27 September 2015 dengan digelar kirab Dewa Bumi," katanya.

Ia mengatakan ada ratusan peserta yang akan mengikuti kirab Dewa Bumi. Peserta kirab terdiri atas pasukan pengibar bendera merah putih (Paskibra), drumband dan naga doreng, pokdarwis, Solo Batik Carnival (SBC), dan 10 klenteng dari beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sepuluh klenteng tersebut di antaranya Klenteng Ke Mei Li Gubug, Klenteng Tjoe Hwie Kiong Rembang, Klenteng Kwan Seng Boen Semarang, Klenteng Ageng Asih Semarang, Klenteng Xiu Fa Thang Salatiga, Klenteng Po An Kiong Solo, Klenteng Lien Hwa Sie Semarang, Klenteng Cen Fo Zong Solo, Klenteng Hong San Kiong Gudo, dan Klenteng Gunung Kalong Ungaran.

Dewa Bumi, dua pengawalnya, dan penjaga bumi bakal turut diarak. Rute kirab mulai Klenteng Tien Kok Sie kemudian Jl. Jenderal Sudirman- Jl. Ronggowarsito- Jl. Keprabon Kulon- Jl. Slamet Riyadi- lewat PGS berbelok ke Jl. Kapten Mulyadi- Jl. R.E. Martadinata dan berbelok ke Jl. Cut Nyak Din- Jl. Ir. Juanda- Jl. Urip Sumoharjo dan kembali ke Klenteng Tien Kok Sie.

Humas Klenteng Tien Kok Sie, Lian Hong Siang menerangkan perayaan pertengahan musim gugur telah dilakukan sejak Tiongkok purba. Negeri Tiongkok adalah negara ageraris yang masyarakatnya dekat dengan alam, sehingga banyak perayaan yang berhubungan dengan alam. Perayaan ini biasanya juga dilakukan bersamaan dengan perayaan berakhirnya panen raya.

Perayaan ini, ditujukan kepada Hok Tik Cing Sin (Dewa Bumi), sebagai ucapan syukur atas panen raya. Dewa Bumi dianggap sebagai Dewa pelindung para petani, lantaran menyangkut langsung dengan kehidupan para petani. Pemujaan Dewa Bumi ini merupakan gabungan dari pemujaan terhadap Dewa pengairan sawah, Dewa hama, Dewa penunggu rumah, dan Dewa Bumi tempat semua berpijak.

"Perayaan ini sebagai wujud rasa terima kasih kepada bumi yang menjadi sumber kemakmuran bagi masyarakat. Sebelum kirab diberangkatkan, nanti umat Klenteng Tien Kok Sie, melakukan puja bakti," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

52 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

31 Mei 2022

Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

Para pelajar yang terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

18 Mei 2022

Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

Ayo simak dahulu rekomendasi produk ekraf khas Solo yang cocok dijadikan oleh-oleh berikut ini!

Baca Selengkapnya

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

15 Agustus 2021

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

Simak bagaimana Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Denpasar, dan Sawahlunto menciptakan kawasan tanpa rokok demi menjadi kota/kabupaten layak anak.

Baca Selengkapnya

KAI akan Kembangkan Wisata Kereta Api di Solo: KA Batara Kresna dan Jaladara

23 Mei 2021

KAI akan Kembangkan Wisata Kereta Api di Solo: KA Batara Kresna dan Jaladara

PT KAI ingin membangun potensi kereta api tetapi tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan sehingga KA bisa bertumbuh dan melayani masyarakat.

Baca Selengkapnya

Klenteng Kong Miao TMII Gelar Sembahyang Imlek, Angpao Ditransfer

12 Februari 2021

Klenteng Kong Miao TMII Gelar Sembahyang Imlek, Angpao Ditransfer

Pada masa pandemi, umat Khonghucu menyelenggarakan sembahyang dan perayaan Imlek sederhana di Klenteng Kong Miao di Taman Mini Indonesia Indah.

Baca Selengkapnya

Penganut Khonghucu Harap Menag Yaqut Cholil Qoumas Bersikap Seperti Gus Dur

23 Desember 2020

Penganut Khonghucu Harap Menag Yaqut Cholil Qoumas Bersikap Seperti Gus Dur

Khonghucu Indonesia menyambut baik dan memberikan apresasi atas dilantiknya Yaqut Cholil Qoumas menjadi Menteri Agama

Baca Selengkapnya

Kota Surakarta Mulai Operasikan Kereta Kuno Joko Kendil

16 Februari 2020

Kota Surakarta Mulai Operasikan Kereta Kuno Joko Kendil

Kereta wisata Jaladara kini punya tandem, kereta uap Joko Kendil. Keduanya bisa bergantian, untuk operasional kereta wisata di Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Pariwisata, Surakarta Tambah Satu Kereta Uap Buatan 1921

16 Februari 2020

Dongkrak Pariwisata, Surakarta Tambah Satu Kereta Uap Buatan 1921

Dongkrak pariwisata, Pemkot Surakarta mengoperasikan satu lagi kereta uap buatan tahun 1921 yang dinamai KA Djoko Kendil.

Baca Selengkapnya