Cadangan Devisa Turun, Ini Pesan JK ke BI

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 23 September 2015 05:19 WIB

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia segera meningkatkan penyerapan devisa. Caranya, meningkatkan ekspor dan membatasi impor.

"Sekarang fokusnya bagaimana menjaga devisa tetap cukup," kata Kalla di kantornya, Selasa, 22 September 2015. "Menjaga ekspor kita tetap terjaga dan impor dibatasi untuk hal-hal yang penting saja."

Kalla mengatakan cadangan devisa kian turun lantaran digunakan untuk kebutuhan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Menjaga devisa ini jangan dipakai untuk luxuries atau sebagainya," ujar dia.

Dia juga meminta Kemetenterian Keuangan dan Bank Indonesia menjaga ekspor lebih lama demi penyerapan devisa meningkat ke Indonesia.

"Tentu kita belajar di banyak negara, seperti Singapura, Thailand, Filipina, dan semua negara, mengenai cara menjaga eskpor lebih lama agar devisa meningkat. Kita tetap membutuhkan suatu sistem baik sehingga ekonomi berjalan lancar."

Baca: Berita Bisnis Terbaru

BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2015 sebesar US$ 105,3 miliar atau lebih rendah dibanding posisi pada akhir Juli 2015 sebesar US$ 107,6 miliar.

Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental yang dilakukan otoritas moneter Indonesia.

REZA ADITYA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya