TEMPO.CO, Jakarta - PT XL Axiata Tbk mempercepat pelunasan pinjaman di Bank UOB senilai US$ 100 juta. Menurut Presiden Direktur XL Dian Siswarini, percepatan pelunasan utang ini adalah tahap awal dari rangkaian inisiatif pengelolaan neraca keuangan, untuk mengurangi risiko pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan menjaga keseimbangan neraca keuangan.
Pelunasan tersebut merupakan bagian dari pinjaman per Juni 2015 sebesar US$ 1,55 miliar. Dari pinjaman tersebut sekitar 62 persen di antaranya merupakan pinjaman eksternal dolar AS yang tidak memiliki lindung nilai pada neraca keuangan.
Perseroan secara jelas dan nyata menjalankan rencana untuk secara proaktif memperkuat posisi keuangan melalui rangkaian inisiatif pengelolaan neraca keuangan. “Yang mencakup pengurangan resiko terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing,” kata Dian.
Menurut Dian, percepatan pelunasan pinjaman ini didanai dari kas tunai internal. Pinjaman dalam dolar AS yang tidak memiliki lindung nilai turun dari 38 menjadi 32 persen.
Dian menambahkan, agenda transformasi bisnis yang dijalankan perseroan diimplementasikan melalui strategi 3-R yang telah berjalan sejak awal 2015. Strategi 3-R ini meliputi Revamp, Rise,& Reinvent. Revamp, mengubah model bisnis pencapaian jumlah pelanggan (dari volume ke value) dan strategi bisnis untuk meningkatkan profitabilitas produk. Rise, meningkatkan nilai brand XL melalui strategi dual-brand dengan AXIS guna menyasar segmen pasar yang berbeda. Reinvent membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi-inovasi bisnis.
"Transformasi bisnis dilakukan untuk merespon dinamika perubahan pasar yang sangat dinamis," ucapnya.
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
31 Oktober 2023
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
13 Oktober 2023
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.