Menperin: Kurangi Impor, Pemerintah Maksimalkan Baja Lokal

Reporter

Selasa, 15 September 2015 22:04 WIB

Ilustrasi Pabrik baja. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bakal mengurangi impor baja yang digunakan untuk beragam proyek pembangunan jembatan di berbagai daerah dan akan lebih memberdayakan penggunaan baja hasil produksi dalam negeri.

"Mudah-mudahan untuk tahun depan (2016) penggunaan baja untuk jembatan bisa 80-20 (80 persen produks dalam negeri, dan 20 persen impor)," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin setelah rapat tentang jembatan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15 September 2015).

Untuk tahun 2015 ini, penggunaan baja untuk pembangunan jembatan di beragam daerah komposisinya masih didominasi impor atau 60 persen dari impor.

Saleh mengaku mengutamakan industri dalam negeri untuk pembangunan jembatan dengan menginginkan besi baja produksi dalam negeri.

Menperin mengemukakan, kapasitas baja pabrikan nasional dinilai cukup seperti Krakatau Steel (KS) yang memiliki kapasitas produksi sekitar 3,9 juta ton baja per tahun.

"Industri dalam negeri mampu mensuplai untuk kebutuhan dalam negeri," katanya yakin.

Mengutamakan produksi dalam negeri akan memperlebar lapangan kerja sehingga bisa juga menumbuhkan industri dalam negeri, sambung dia.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki (PUPR) Hadimuljono mengemukakan, penggunaan baja dalam negeri hanya untuk pembangunan jembatan adalah 1,8 juta ton pada 2015.

Oleh karena itu, ujar Basuki, penggunaan baja yang lebih memprioritaskan hasil baja nasional dinilai juga bermanfaat untuk menggerakkan produksi dalam negeri.

"Pada sekitar bulan November dan Desember akan kami gunakan untuk mendesain jembatan serta standardisasinya bersama BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)," katanya.

Dengan memprioritaskan penggunaan baja dalam negeri, menurut dia, maka baja yang ada bakal diserahkan ke pabrik dalam negeri sesuai standard yang digunakan BPPT sehingga pembuatannya juga bisa secara massal.

Menperin bersama-sama dengan Menteri PUPR mengungkapkan, tidak hanya dari KS tetapi lima pabrikan secara nasional juga bisa memasok kebutuhan industri dalam negeri.


ANTARA

Berita terkait

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

6 November 2023

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.

Baca Selengkapnya

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

6 November 2023

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.

Baca Selengkapnya

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

9 September 2023

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

2 Desember 2022

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

26 Juli 2022

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kerugian Negara di Kasus Krakatau Steel Ditaksir Mencapai Rp 6,9 Triliun

18 Juli 2022

Kerugian Negara di Kasus Krakatau Steel Ditaksir Mencapai Rp 6,9 Triliun

Kejaksaan Agung memulai penyidikan kasus korupsi dalam proyek pembangunan pabrik blast furnace complex di PT Krakatau Steel tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 896,1 Miliar, Naik 174 Persen

1 April 2022

Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 896,1 Miliar, Naik 174 Persen

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 896,1 miliar sepanjang 2021, mengakhiri kerugian yang dialami delapan tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

17 Desember 2021

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

Banyak faktor turut mempengaruhi kinerja industri baja pada 2022. Mulai dari pertumbuhan ekonomi dunia hingga rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Efisiensi, Dirut Krakatau Steel Sebut Jumlah Pegawai Ideal 2.500 di Akhir 2021

25 September 2021

Efisiensi, Dirut Krakatau Steel Sebut Jumlah Pegawai Ideal 2.500 di Akhir 2021

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan bakal terus mengurangi jumlah pegawai hingga akhirnya berjumlah 2.500 orang pada akhir 2021.

Baca Selengkapnya

Dirut Krakatau Steel: Pabrik Hot Strip Mill 2 Pangkas Biaya Operasi 25 Persen

21 September 2021

Dirut Krakatau Steel: Pabrik Hot Strip Mill 2 Pangkas Biaya Operasi 25 Persen

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengklaim pabrik Hot Strip Mill 2 mampu menghasilkan lembaran baja dengan kualitas terbaik.

Baca Selengkapnya