Penghapusan PBB Gairahkan Konsumen Properti Menengah Bawah

Reporter

Selasa, 15 September 2015 22:01 WIB

TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha properti menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meniadakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk hunian di bawah Rp1 miliar pada 2016. Kebijakan ini dianggap mampu menaikan gairah konsumen dalam membeli rumah.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta Amran Nukman menuturkan, saat ini segmen menengah ke atas tengah mengalami tekanan akibat perlambatan perekonomian nasional.

Pertumbuhan penjualan hunian pada semester I/2015 di Ibu Kota Negara awalnya diprediksi mencapai 40%, tetapi kenaikan hanya terjadi sekitar 10% sampai 15%. Adapun permintaan hunian vertikal dengan harga di atas Rp600 juta menurun 40% - 50%.

Menurutnya pasar properti tahun ini akan lebih didorong oleh segmen menengah dengan harga per unit di bawah Rp600 juta, baik untuk apartemen maupun rumah tapak.

Oleh karena itu, asosiasi menyambut baik rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan meniadakan PBB untuk hunian dengan harga di bawah Rp1 miliar tahun depan. Hal ini tentunya semakin menarik minat pasar untuk membeli properti.

“Permintaan yang banyak saat ekonomi lesu ialah properti di bawah Rp600 juta, tapi dengan dibebaskannya PBB, harga di bawah Rp1 miliar dapat bertambah pembelinya,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (14 September 2015).

Amran menjelaskan, tarif PBB yang dikenakan berbeda-beda di setiap wilayah. Bea PBB juga tidak memengaruhi turunnya harga jual dari pengembang. Namun, beban konsumen setelah membeli properti nantinya akan berkurang, karena sudah tidak ada lagi kewajiban membayar pajak tersebut.

Dia pun berpendapat rencana Pemprov DKI Jakarta menetapkan besaran PBB sampai 2018 dapat menjaga stabilnya harga jual properti. Pasalnya, tahun kemarin Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang menjadi salah satu instrumen perhitungan PBB ada yang naik hingga 200%.

Pada 2014, di Jakarta Selatan, kenaikan NJOP tertinggi sebesar 260% terjadi di area Kencana Permai, Pondok Indah, dari tarif sebelumnya Rp8 juta per m2 menjadi Rp28,8 juta per m2. Sedangkan di Jakarta Pusat, pertumbuhan NJOP tertinggi sekitar 136% terjadi di bilangan Gambir, dari tarif Rp6,6 juta per m2 menjadi Rp15,6 juta per m2.


Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI berencana membebaskan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) untuk bangunan berupa rumah tapak dan rumah susun dengan nilai di bawah Rp1 miliar. Nantinya, kebijakan tersebut tertuang dalam peraturan gubernur (Pergub).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kebijakan ini dilakukan untuk meringankan beban perekonomian warga, khususnya mereka yang masuk kategori kelas menengah ke bawah.

Selain membebaskan PBB bagi warga berpenghasilan pas-pasan, Basuki memastikan tidak akan menaikkan PBB-P2 hingga 2018. Namun, peraturan itu tidak berlaku untuk daerah komersial di Ibu Kota.


BISNIS.COM

PBB

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

5 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

5 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya