Ekspor Perhiasan Meningkat, BPS: Ini Pasti karena Batu Akik

Reporter

Selasa, 15 September 2015 15:13 WIB

Bacan Halmahera, batu akik yang masih banyak dicari di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta, 15 September 2015. Harganya rata-rata 3-4 juta rupiah. TEMPO/Abdul Aziz

TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan ekspor nonmigas golongan barang pada Agustus 2015 terjadi pada perhiasan atau permata, yaitu sebesar US$ 237,1 juta. “Ini pasti karena batu akik,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin di kantornya, Selasa, 15 September 2015.

Secara month to month, ekspor perhiasan dan permata meningkat 121,75 persen, sedangkan secara kumulatif meningkat 28,1 persen. Sementara itu, komoditi lain yang ikut meningkat nilai ekspornya adalah kendaraan dan bagiannya, terjadi peningkatan sebanyak 41,04 persen yaitu US$ 147,8 juta.

Mesin-mesin atau pesawat mekanik juga mencapai kenaikan 37,26 persen, sebesar US$ 146,3 juta. Selanjutnya adalah kopi, teh, dan rempah-rempah yang naik 49,06 persen, sebesar US$ 99 juta. Serta karet dan barang dari karet yang turut naik 16,75 persen, sebesar US$ 81,7 juta.

Sedangkan penurunan terbesar nonmigas terjadi pada timah, yaitu 99,96 persen atau US$ 103,8 juta. Selain itu, lemak dan minyak hewani mengalami penurunan 4,32 persen atau US$ 63,1 juta, berbagai produk kimia turun 14,19 persen atau US$ 32,7 juta, bahan bakar mineral turun 2,13 persen atau US$ 27,9 juta, serta kapal terbang dan bagiannya menurun hingga 71,67 persen atau US$ 18,6 juta.

Selama Januari hingga Agustus 2015, ekspor nonmigas golongan barang memberikan kontribusi sebanyak 48,57 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor barang-barang tersebut turun 11,39 persen terhadap periode yang sama 2014.

Berbeda dengan keterangan BPS sejumlah pedagang batu akik di Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, menyatakan adanya penurunan bisnis batu akik. Menurut mereka, tren batu akik yang sempat merajai pasar beberapa tahun terakhir kini mulai meredup. Bisnis akik yang sempat naik daun beberapa lama kini alami penurunan hingga 70 persen.

Salah satu pedagang batu akik Yudi, 40 tahun, mengatakan penurunan tersebut terjadi setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri pada Agustus 2015. "Makin hari makin sepi pengunjung. Beda dengan beberapa waktu lalu pengunjung biasanya memadati pasar dari pagi. Sekarang sudah siang aja pengunjung kelihatan lesu," ujar dia, saat ditemui, Rabu, 15 September 2015.

MAYA AYU PURPITASARI

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

12 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

30 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya