Kemarau, Pasokan Air di Ibukota Cukup Hingga Desember

Reporter

Sabtu, 12 September 2015 18:30 WIB

Warga mengantre air bersih kiriman dari PT Palyja di Kampung Bulak Teko, Kali Deres, Jakarta, 6 Agustus 2015. Warga mengantre air lantaran sudah lima bulan terakhir mengalami kekurangan pasokan air bersih dari PT Palyja. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya menyatakan pasokan air baku di ibukota Jakarta tercukupi selama musim kemarau tahun 2015 yang diperkirakan hingga Desember.

"Dari pihak Waduk Jatiluhur mengonfirmasikan bahwa persediaan air hingga akhir tahun masih bisa tercukupi, ini mengingat 81 persen pasokan air untuk Jakarta dari sana (Waduk Jatilihur)," kata Direktur Utama PDAM Jaya Erlan Hidayat saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (11 September 2015).

Erlan mengatakan kebutuhan air baku di Jakarta mencapai sekitar 19.000 liter per detik (lpd) yang berasal dari Waduk Jatiluhur sebanyak 81 persen, Sungai Cisadane Tangerang sebanyak 15 persen dan kali-kali di Jakarta sebanyak empat persen.

Saat ini tingkat produksi air di Waduk Jatiluhur pun masih terbilang normal dengan pasokan yang didistribusikan oleh dua operator air bersih PDAM Jaya mencapai 9.000 lpd oleh PT Aetra Air Jakarta dan 6.000 oleh PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja).

Meski demikian, Erlan tak menampik bahwa saat ini pasokan di Jakarta masih kurang, namun PDAM Jaya sudah berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta II (PJT II) yang akan tetap menyediakan air dalam jumlah dan kapasitas yang sama sepanjang musim kemarau.

PDAM Jaya pun siap membantu pelayanan air melalui posko siaga jika ada keluhan dari warga yang terkena kekeringan.

"Kalau ada kebutuhan mendesak apalagi ini (kekeringan) terkait bencana, PDAM siap mengirim truk tanki air," kata Erlan yang pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT MRT Jakarta tersebut.

Distribusi pasokan air ke beberapa wilayah Jakarta yang kekeringan juga dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang berkoordinasi dengan lurah setempat setelah ada laporan dari masyarakat.

BPBD mencatat ada dua kecamatan di Jakarta Barat yang menjadi titik rawan kekeringan, yakni Kecamatan Kalideres dan Kecamatan Cengkareng, tepatnya di Kelurahan Kamal dan Tegal Alur.


ANTARA

Berita terkait

BPPSPAM: 52 PDAM Sakit, 102 Kurang Sehat dan 224 Sehat

28 November 2019

BPPSPAM: 52 PDAM Sakit, 102 Kurang Sehat dan 224 Sehat

BPPSPAM telah mengevaluasi 380 PDAM

Baca Selengkapnya

Kruha: PAM Jaya Kaburkan Putusan MA Soal Stop Swastanisasi Air

16 April 2018

Kruha: PAM Jaya Kaburkan Putusan MA Soal Stop Swastanisasi Air

Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (Kruha) mempertanyakan motif Dirut PAM Jaya melanjutkan kontrak dengan PT Aetra dan PT Palyja selama 25 tahun.

Baca Selengkapnya

Kajian Amrta Institute: Penataan Kontrak PAM Jaya Tak Sesuai PP

14 April 2018

Kajian Amrta Institute: Penataan Kontrak PAM Jaya Tak Sesuai PP

Amrta Institute menemukan poin dalam restrukturisasi kontrak PAM Jaya dan Palyja dan Aetra tak sesuai PP Sistem Penyediaan Air Minum.

Baca Selengkapnya

Hari Air Sedunia, Jurus Anies Baswedan Soal Pasokan Air Bersih

23 Maret 2018

Hari Air Sedunia, Jurus Anies Baswedan Soal Pasokan Air Bersih

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membentuk tim melaksanakan putusan MA soal pasokan air bersih bertepatan dengan Hari Air Sedunia 2018.

Baca Selengkapnya

LSM Desak Anies Baswedan Ikuti Putusan MA Stop Swastanisasi Air

23 Maret 2018

LSM Desak Anies Baswedan Ikuti Putusan MA Stop Swastanisasi Air

Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air mendesak Anies Baswedan menghentikan restrukturisasi kerja sama PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra.

Baca Selengkapnya

PAM Jaya Targetkan Water Charge Maksimum Rp 3500 per Meter Kubik

21 Maret 2018

PAM Jaya Targetkan Water Charge Maksimum Rp 3500 per Meter Kubik

PAM Jaya akan menandatangani perjanjian restrukturisasi dengan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra).

Baca Selengkapnya

Kata Ketua PHRI Soal Air Tanah di Wilayah Jalan Sudirman-Thamrin

17 Maret 2018

Kata Ketua PHRI Soal Air Tanah di Wilayah Jalan Sudirman-Thamrin

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyambut niat pemerintah mengalihkan penggunaan air tanah ke PDAM.

Baca Selengkapnya

Pengacara Dirut PDAM Sumut Ungkap Kejanggalan Surat Sandiaga Uno

16 Maret 2018

Pengacara Dirut PDAM Sumut Ungkap Kejanggalan Surat Sandiaga Uno

Eddy Naibaho, kuasa hukum Dirut PDAM Tirtanadi Sumatera Utara, mengungkap kejanggalan surat rekomendasi dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kasus Ketua Perpamsi, Kewenangan Sandiaga Uno Dipertanyakan

15 Maret 2018

Kasus Ketua Perpamsi, Kewenangan Sandiaga Uno Dipertanyakan

Kuasa hukum penggugat mempertanyakan kewenangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menerbitkan rekomendasi pemilihan Ketua Perpamsi.

Baca Selengkapnya

Air PDAM Depok Bakal Mati 8 Jam Senin Depan di Sepuluh Wilayah

1 Maret 2018

Air PDAM Depok Bakal Mati 8 Jam Senin Depan di Sepuluh Wilayah

Konsumen PDAM Tirta Asasta Kota Depok diimbau untuk bersiap menghadapi pemberhentian sementara aliran air di sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya