Kasus Dwelling Time, Mantan Adpel Tanjung Priok Buka Suara

Reporter

Sabtu, 12 September 2015 16:25 WIB

rizal ramli

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Administrasi Pelabuhan (Adpel) dan Direktur Utama Perum Pelabuhan II Tanjung Priok, Sabirin Saiman, menanggapi soal dibukanya kembali rute kereta api menuju Tanjung Priok yang dianggap bisa mempermudah distribusi barang dari pelabuhan. Sabirin menilai banyak masyarakat salah persepsi soal dwelling time. Sebab, masalah ini bukanlah soal transportasi.

Dwelling time merupakan lamanya barang, kargo, atau kontainer menginap untuk menunggu keluar pelabuhan. Biasanya, ini terjadi akibat pelaku importir, perbankan, instansi pemerintah, atau dokumen yang tidak lengkap. "Sebetulnya tidak ada kaitannya dwelling time dengan kecepatan bongkar-muat atau transportasi ini yang perlu di-clear-kan, supaya masyarakat tidak keliru," ujar Sabirin di Warung Daun, Minggu, 12 September 2015.

Menurut Sabirin, mempermasalahkan barang yang masih tersimpan di pelabuhan adalah hal biasa. Yang jadi masalah adalah terjadinya stagnasi barang, yaitu barang menumpuk di pelabuhan dalam batas waktu tidak wajar. Sabirin melihat selama ini yang terjadi masih dalam taraf wajar.

Sabirin menjelaskan, adalah pandangan keliru bila mengatakan masalah sarana transportasi merupakan masalah yang terkait dengan dwelling time di pelabuhan dan bisa ditekan dengan pembukaan rel kereta api menuju pelabuhan. "Itu (kereta api) sarana angkutan. Sejauh ini, masalah angkutan tidak ada masalah. Paling hanya sekadar masalah macet di perjalanan," ucap Sabirin.

Bagi Sabirin, rail way track menuju ke pelabuhan itu tidak efisien untuk jarak dekat. Saat menggunakan kereta api, tentu ada gerakan-gerakan ekstra yang justru akan menambah beban biaya dan mengganggu produktivitas. Selain itu, penggunaan kereta dinilai tidak praktis. "Di Eropa saja, kereta hanya digunakan pada jarak yang sangat jauh dan murah untuk meminimalkan biaya angkut yang sangat besar," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli secara simbolis telah membongkar beton penghadang jalur rel kereta di lapangan penumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu. Pembukaan rel kereta mati menuju Pelabuhan Tanjung Priok dianggap bisa mempermudah proses bongkar-muat, menambah pilihan angkutan logistik ke pelabuhan tersebut, dan mengantisipasi lamanya dwelling time.

LARISSA HUDA








Berita terkait

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya

Identitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak

26 Januari 2024

Identitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak

Identitas mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok terungkap. Korban berinisial HG, 38 tahun, wanita asal Fakfak, Papua Barat

Baca Selengkapnya

Misteri Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Temukan Kemiripan Sidik Jari pada 12 Orang

24 Januari 2024

Misteri Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Temukan Kemiripan Sidik Jari pada 12 Orang

Polisi menemukan ada 12 orang yang punya kemiripan sidik jari dengan sosok mayat dalam kontainer di Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Uji Histopatologi dan Toksikologi

24 Januari 2024

Kasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Uji Histopatologi dan Toksikologi

Hasil penyelidikan sementara tetap tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat dalam kontainer tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, RS Polri Periksa 3 Hal Ini

20 Januari 2024

Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, RS Polri Periksa 3 Hal Ini

Dokter forensik masih memeriksa kemungkinan penyebab kematian korban mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa 5 Saksi Kasus Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok

19 Januari 2024

Polisi Periksa 5 Saksi Kasus Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok

Polisi menelusuri kasus penemuan mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan memeriksa pekerja sekitar serta pengurus jasa pengiriman

Baca Selengkapnya

Kontainer Berisi Mayat di Pelabuhan Tanjung Priok Sempat Transit di Surabaya

18 Januari 2024

Kontainer Berisi Mayat di Pelabuhan Tanjung Priok Sempat Transit di Surabaya

Polisi masih menelusuri asal kontainer berisi mayat sebelum singgah di Surabaya dan akhirnya mendarat di Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Tidak Ada Bekas Kekerasan pada Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok

18 Januari 2024

Tidak Ada Bekas Kekerasan pada Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok

Mayat berjenis kelamin perempuan itu tergeletak di dalam kontainer hijau berukuran 20 kaki yang kosong. Tidak ada bekas kekerasan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penemuan Mayat Perempuan dalam Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok

17 Januari 2024

Kronologi Penemuan Mayat Perempuan dalam Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok

Petugas muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, MZ, menemukan mayat saat hendak memuat keramik ke dalam peti kemas

Baca Selengkapnya

Rizal Ramli Tumpang Makam dengan Istri, Berikut Selebritas Dikuburkan Satu Liang dengan Orang Terkasih

5 Januari 2024

Rizal Ramli Tumpang Makam dengan Istri, Berikut Selebritas Dikuburkan Satu Liang dengan Orang Terkasih

Rizal Ramli dikebumikan satu liang lahat dengan mendiang istrinya. Siapa selebritis yang tumpang makam dengan orang tercinta?

Baca Selengkapnya