Persiapan Right Issue BII di Tahap 10 dari 31 Tahap
Reporter
Editor
Jumat, 1 Agustus 2003 17:14 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Persiapan right issue Bank International Indonesia (BII) sudah berada pada tahap 10 dari 31 tahap yang mesti dijalankan. Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), I Putu Gde Ary Suta, mengatakan hal itu kepada pers seusai rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK), Senin (8/4) malam di Departemen Keuangan. Tapi Putu mengatakan angka pasti tambahan modal yang akan diberikan untuk right issue tersebut akan dibuat setelah due dilligence yang diharapkan selesai minggu. Saat ditanya apakah BPPN berencana mengganti manajemen BII, Putu menjawab, “Itu kan mesti lihat. Right Issue saat ini prosesnya sedang berjalan. Nanti akan kita laporkan pada DPR pada awal Mei saat masa reses sudah selesai. Itu suatu keseluruhan yang akan kita laporkan ke sana. Tapi itu baru dibahas sampai seberapa jauh. Yang kita inginkan adalah agar saham (Eka Cipta) Wijaya bisa didelusi.” Ia mengatakan BPPN ingin saham Sinar Mas Grup (Eka Cipta Wijaya) bisa mendekati 0 persen. “Yang penting adalah bagaimana keluarga Wijaya (Sinar Mas Grup) dapat menyerahkan saham-saham yang digadaikan ke BPPN,” katanya. Ketika ditanyakan kemungkinan DPR akan menolak right issue bila BPPN tidak mengganti manajemen BII, Putu menukas, “Nggak ada. Saya belum dengar. Cuma baca di koran saja.” Putu mengatakan agenda yang dibahas dalam rapat KKSK adalah mengenai Jakarta Outer Ring Road (JORR), Chandra Asri, dan BII. “Itu agenda yang dibahas dalam rapat kksk tadi, diperkirakan menjadi isyu yang akan diangkat dalam pertemuan Paris Club mendatang,” katanya. Mengenai JORR dibahas kemungkinan Jasa Marga memperoleh saham yang dimiliki oleh BPPN. “Saat ini masih dalam tahap negosiasi,” katanya. (Istiqomatul-Tempo News Room)
Berita terkait
Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5
44 menit lalu
Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5
Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.