Apple dan Perusahaan Teknologi Dorong Wall Street Menguat  

Reporter

Jumat, 11 September 2015 10:06 WIB

Apple. AP/Seth Wenig

TEMPO.CO, Jakarta - Apple dan beberapa saham perusahaan teknologi lainnya mendorong pasar Wall Street berakhir lebih tinggi pada Kamis atau Jumat pagi WIB, 11 September 2015.

Kondisi itu menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS yang sangat ditunggu pada pekan depan.

Indeks komposit teknologi Nasdaq melonjak 39,72 poin (0,84 persen) menjadi ditutup pada 4.796,25, lapor AFP.

Dow Jones Industrial Average naik 76,83 poin (0,47 persen) menjadi berakhir di 16.330,40, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 10,25 poin (0,53 persen) menjadi 1.952,29.

Saham perusahaan Apple menguat 2,2 persen sehari setelah meluncurkan serentetan produk-produk baru dan yang ditingkatkan, telepon pintar, tablet dan televisi.

Saham biotek seperti Gilead Sciences dan Biogen juga mencatat keuntungan besar, masing-masing naik 3,3 persen dan 3,0 persen.

Charlie Bilello dari Pension Partners mengatakan investor semakin percaya bahwa The Fed tidak mungkin membuat lompatan untuk menaikkan suku bunga acuan tingkat nol pada pertemuan kebijakan Rabu (16 September 2015) dan Kamis depan (17 September 2015).

"Ada peningkatan harapan bahwa mereka tidak akan melakukan apa-apa," kata dia.
"Pandangan saya adalah bahwa mereka tidak bergantung data, mereka bergantung pasar saham."

Selain Apple, pemain yang kuat di Dow termasuk raksasa farmasi Merck yang naik 1,5 persen dan Pfizer bertambah 2,1 persen.

ZS Pharma, perusahaan biofarmasi yang jauh lebih kecil, melonjak 28,6 persen setelah Bloomberg melaporkan perusahaan itu telah didekati oleh Actelion yang berbasis Swiss dalam kesepakatan yang akan menghargai ZS sekitar 2,5 miliar dolar AS.

Raksasa makanan ringan Mondelz International naik 0,9 persen karena mengonfirmasi bahwa mereka mengharapkan pertumbuhan pendapatan bersih minimal tiga persen pada 2015.

Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk mengangkat pangsa pendapatannya dari makanan ringan kesehatan menjadi 50 persen pada 2020.

Pembuat pakaian yoga Lululemon Athletica anjlok 16,4 persen setelah memproyeksikan laba 35-37 sen per saham pada kuartal ketiga, jauh di bawah 43 sen yang diperkirakan oleh para analis Wall Street.

Perusahaan cybersecurity Palo Alto Networks naik 7,4 persen karena memperkirakan penjualan 280-284 juta dolar AS untuk kuartal saat ini, lebih besar dari 269,7 juta dolar AS yang diperkirakan para analis.

Perusahaan angkutan truk dan logistik Con-way melonjak 33,8 persen didorong berita perusahaan akan diakuisisi oleh saingannya XPO Logistics sebesar 3,0 miliar dolar AS. Saham XPO turun 11,0 persen.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,23 persen dari 2,19 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,99 persen dari 2,95 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

ANTARA

Berita terkait

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

14 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

44 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

14 jam lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

15 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

22 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya