Dua petugas satuan keamanan berjaga di Bank Century cabang Pasar Baru, Jakarta Pusat, (21/11). Pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengambil alih Bank Century mulai hari ini Jumat, 21 November 2008. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - Meski dinilai masih jauh dari krisis, Lembaga Penjamin Simpanan tetap menyiapkan senjata untuk menyelamatkan bank yang kolaps.
"Kami menyiapkan dua usulan dalam Rancangan Undang-Undang JPSK (Jaring Pengaman Sistem Keuangan)," kata Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho, saat ditemui dalam acara media gathering, di Jakarta, Rabu, 9 September 2015.
Isi dari dua usulan tersebut adalah bridge bank dan assumption. Bridge bank artinya memberikan wewenang kepada LPS untuk membentuk bank baru yang bertujuan supaya aset-aset bank yang kolaps tersebut bisa ditangani.
Sedangkan assumption adalah aset yang masih bagus dijual ke bank lain yang mau. "Untuk aset yang jelek, kami perbaiki dulu. Kalau sudah bagus baru dijual," kata Adi. "Sekarang kan cuma ada satu, ditutup atau diselamatkan. Kalau ditutup, LPS harus setor modal.”
Adi berharap dengan adanya undang-undang ini bisa lebih efektif dalam menangani bank-bank yang nantinya kolaps.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
11 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
19 Desember 2023
Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.
CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI
12 Desember 2023
CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.