Paket Kebijakan Ekonomi: Jokowi Kuatkan Pembiayaan Ekspor

Rabu, 9 September 2015 23:34 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi sejumlah Menteri bidang perekonomian dan Pimpinan lembaga keuangan saat konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi di Istana Merdeka, Jakarta, 9 September 2015. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan paket kebijakan ekonomi yang dirilis Presiden Joko Widodo bertujuan untuk mengembangkan ekonomi makro yang kondusif.

Caranya beragam. Darmin menjelaskan langkah pertama adalah mendorong penguatan pembiayaan ekspor melalui national interest account. "Regulasinya peraturan menteri keuangan tentang penugasan kepada lembaga pembiayaan ekspor nasional. Deregulasinya, penerbitan Keputusan Menteri Keuangan mengenai pembentukan komite penugasan khusus ekspor," kata dia di Istana Merdeka, Rabu, 9 September 2015.

Komite ini, kata dia, beranggotakan dari beberapa kementerian atau lembaga akan bertugas memastikan pelaksanaan national interest account berjalan efektif. Proyek yang terpilih harus memenuhi kriteria yang ada. "Saya tidak usah bacakan dulu sekarang, nanti habis waktunya," kata dia.

Kebijakan kedua adalah penetapan harga gas untuk industri tertentu di dalam negeri. Selanjutnya, kebijakan pengembangan kawasan industri. Kebijakan ini menyangkut peraturan menteri perindustrian. Lalu kebijakan memperkuat fungsi ekonomi koperasi yang berkaitan dengan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM. Manfaatnya dari kebijakan ini, koperasi tak lagi rancu fungsinya antara fungsi ekonomi dan fungsi sosial. "Tetapi berubah menjadi kuatnya fungsi ekonomi koperasi menjadi mitra UMKM di daerah," kata dia.

Selain itu, pemerintah ingin meningkatkan kemampuan permodalan untuk meningkatkan sumber pembiayaan masyarakat agar menjadi treding house dalam mendukung UMKM untuk memproduksi barang kebutuhan masyarakat, industri, dan ekspor. Produksi barang tersebut termasuk menciptakan produk-produk ekonomi kreatif yang mampu berdaya saing di level lokal, nasional maupun internasional. Kebijakan selanjutnya adalah kebijakan simplifikasi perizinan perdagangan.

Darmin menyebutkan beberapa kebijakan menggerakkan ekonomi nasional. Di antaranya adalah:

1. Simplifikasi visa kunjungan dan aturan pariwisata.

2. Kebijakan elpiji untuk nelayan. Darmin mengatakan nanti ada konverter yang mengefisienkan penggunaan biaya yang digunakan nelayan. Kebijakan ini dinilai dapat meningkatkan produksi ikan tangkap nasional, sekaligus memperbaiki kesejahteraan nelayan.

3. Stabilitas harga komoditi pangan khususnya daging sapi dengan memperluas cakupan perdagangan dan negara asal impor sapi, maupun daging sapi. Hal ini dapat menciptakan harga sapi atau daging sapi yang lebih kompetitif dan memberikan kemudahan bagi pemerintah untuk melakukan stabilisasi pasokan dan harga daging sapi.

4. Melindungi masyarakat berpendapatan rendah dan menggerakkan ekonomi pedesaan. Hal ini dilakukan dengan percepatan pencairan dana desa serta mengarahkan penggunaan dana desa.

5. Pemberian raskin atau beras sejahtera pada bulan ke 13 dan ke 14.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

24 Oktober 2023

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

15 Desember 2022

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Jokowi menegaskan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Baca Selengkapnya

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

13 Desember 2022

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

Peternak mengaku sudah 12 tahun berdarah-darah karena harga ayam rendah. Mereka menyebut tak ada perlindungan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

13 November 2022

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

Sinyal tidak tercapainya kesepakatan G20 sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya

Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

29 Oktober 2022

Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian optimistis target pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,2 persen dapat tercapai.

Baca Selengkapnya