UNEP: Indonesia Paling Rentan Perubahan Iklim, Surabaya ke-3

Reporter

Rabu, 9 September 2015 09:34 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - United Nations Environment Programme (UNEP) mencatat Indonesia merupakan negara yang paling rentan di Asia terhadap dampak negatif perubahan iklim. Bahkan kerentanan Kota Surabaya berada pada urutan ketiga di Tanah Air.

Hasil kajian UNEP itu dipaparkan Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD saat menjadi pembicara perdana dalam "Seminar on Climate Change" yang digelar Institut Francais Indonesia (IFI) bekerja sama dengan ITS di Auditorium Pascasarjana ITS Surabaya, Selasa, 8 September 2015.

"Kerentanan itu meliputi kemungkinan terjadinya bencana, sensitivitas penduduk terhadap climate change, dan sejauh mana kesiapan kita menghadapi itu," kata guru besar di bidang pencemaran udara dan perubahan iklim itu.

Bahkan, ia menemukan hal lain yang menarik. Berdasarkan penelitian yang ia lakukan bersama tim selama 13 tahun, ternyata tidak ada korelasi langsung antara aktivitas manusia dengan peningkatan suhu bumi.

Aktivitas manusia yang dimaksud Joni meliputi penggunaan energi, kendaraan, dan aktivitas pertanian. "Jadi peningkatan suhu di permukaan bumi memang disebabkan perubahan iklim yang bersifat global," katanya.

Karena itu dibutuhkan daya adaptabilitas yang tinggi terhadap fenomena perubahan iklim yang serius, terlepas dari apakah itu disebabkan oleh aktivitas antropogenik maupun perubahan iklim global, nyatanya suhu permukaan bumi kian memanas.

Senada dengan itu, Direktur Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Prof Dr Edvin Aldrian BEng MSc menyatakan meningkatnya suhu permukaan bumi tersebut membutuhkan proses adaptasi dan mitigasi yang harus dilakukan manusia agar dapat bertahan hidup.

"Di antara adaptasi yang dapat dilakukan adalah menekan laju emisi gas rumah kaca dan penghematan terhadap penggunaan energi listrik. Hari Raya Nyepi di Bali yang tidak ada aktivitas menggunakan energi listrik mampu mengurangi emisi karbondioksida sebesar 30 persen. Ini sangat luar biasa," ujarnya.

Selain itu, penelitian untuk meminimalkan dampak perubahan iklim juga harus terus dilakukan sebagai manifestasi dari mitigasi perubahan iklim.

Pembicara lain dari keilmuan Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknik Sipil, Arsitektur, Teknologi Kelautan, dan Pertanian adalah Refi Kunaefi ST MSc (Aquo Energy Prancis), Dr Ir Ria Asih Aryani Soemitro MEng (ITS), Dr Ir Wirawan DEA (ITS), Dr Ir Murni Rachmawati (ITS), serta Dr Ir Gunawan Nugroho ST MT (ITS).

ANTARA

Berita terkait

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

2 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

2 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

4 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

9 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

9 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

9 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

9 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

9 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

10 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya