Indonesia Resmi Kembali Gabung dengan OPEC

Reporter

Rabu, 9 September 2015 08:46 WIB

Kantor OPEC di Wina, Austria. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) menyatakan Indonesia mengirimkan surat permintaan untuk bergabung kembali dengan organisasi tersebut pada Selasa, 8 September 2015.

OPEC menyambut langkah itu setelah Indonesia menyatakan niatnya kembali pada Juni 2015.
Indonesia, yang kaya sumber daya dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, adalah bagian dari OPEC selama hampir 50 tahun sampai menangguhkan keanggotaannya pada 2009 setelah menjadi pengimpor minyak bersih.

Kembalinya ke OPEC dipandang sebagai cara bagi Indonesia untuk mengakses pasokan minyak yang lebih murah ketika permintaan melonjak di tengah penurunan produksi dalam negeri.

"Indonesia telah mengajukan permintaan resmi ke OPEC untuk mengaktifkan keanggotaan penuh dalam Organisasi," kata OPEC, yang berbasis di Wina, Austria, dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

OPEC menyatakan Menteri Energi Sudirman Said akan diundang menghadiri pertemuan rutin kartel berikutnya pada 4 Desember 2015 di ibu kota Austria yang sekaligus akan meresmikan pengaktifan kembali keanggotaan Indonesia.

Indonesia, kata OPEC, telah berkontribusi banyak terhadap sejarah organisasi tersebut. “Kami menyambut kembalinya Indonesia ke Organisasi.”

Anggaran dasar OPEC menyatakan setiap negara dengan ekspor bersih minyak mentah yang besar bisa menjadi anggota penuh.

Namun, menurut analis, keanggotaan asosiasi adalah mungkin bagi negara-negara yang tidak memenuhi syarat sebagai anggota penuh--tentu saja Indonesia mungkin akan mengikuti itu.

OPEC, ujar pengamat, menyambut permintaan Indonesia karena kembalinya negara tersebut memperluas basis geopolitik kartel meliputi Asia saat kartel menghadapi tekanan atas kemerosotan harga minyak,

OPEC beranggotakan 12 negara dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin, dengan produksi sekitar sepertiga dari minyak dunia.

Namun, selama tahun lalu, anggota-anggotanya, termasuk produsen terbesar Arab Saudi, Iran, Venezuela dan Nigeria, telah melihat pendapatan mereka turun tajam karena pasokan minyak mentah global yang berlimpah menyebabkan harga minyak jatuh lebih dari 50 persen.

ANTARA

Berita terkait

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

13 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Jokowi ke KTT ASEAN-Australia, Akan Dorong Kerja Sama Ekonomi, Transisi Energi dan Transformasi Digital

4 Maret 2024

Jokowi ke KTT ASEAN-Australia, Akan Dorong Kerja Sama Ekonomi, Transisi Energi dan Transformasi Digital

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pagi hari ini, Senin, 4 Maret 2024, bertolak ke Melbourne, Australia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia

6 Februari 2024

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia

Tiga isu dibahas dalam pertemuan Jokowi dan Menteri Luar Negeri Malaysia baru.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Presiden Tanzania Buka Negosiasi LNG dan Investasi Pupuk

25 Januari 2024

Jokowi Minta Presiden Tanzania Buka Negosiasi LNG dan Investasi Pupuk

Jokowi menyoroti lagi langkah Pertamina terkait akuisisi Wentworth Resources oleh Maurel & Prom (M&P) tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Presiden Tanzania di Istana Bogor, Bincang Santai hingga Tanam Pohon

25 Januari 2024

Jokowi Sambut Presiden Tanzania di Istana Bogor, Bincang Santai hingga Tanam Pohon

Jokowi dan Samia Suluhu Hassan berjalan ke halaman depan Istana. Kedua pemimpin negara itu menyaksikan upacara penyambutan kunjungan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Presiden Tanzania di Istana Bogor

25 Januari 2024

Jokowi Terima Lawatan Presiden Tanzania di Istana Bogor

Ini merupakan kunjungan balasan atas anjangsana Jokowi ke Tanzania tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Indonesia Masih Mengkaji Keuntungan Gabung BRICS

5 Januari 2024

Retno Marsudi: Indonesia Masih Mengkaji Keuntungan Gabung BRICS

Retno Marsudi mengkonfirmasi bahwa Indonesia masih mengkaji apa saja manfaat yang diperoleh jika bergabung dengan BRICS

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Sambut 10 Dubes Asing Baru, Fokus Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

8 Desember 2023

Menlu Retno Sambut 10 Dubes Asing Baru, Fokus Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Menlu Retno) menyambut sepuluh duta besar asing yang baru bertugas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

ASEAN Ingin Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi di Tiga Sektor

5 September 2023

ASEAN Ingin Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi di Tiga Sektor

Dalam forum KTT ASEAN 2023, Menteri Perdagangan Malaysia mengatakan ada tiga kerja sama di sektor ekonomi yang ingin ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Genjot Investasi di Tanzania Lewat Pertamina: Termasuk Blok Gas Mnazi Bay

23 Agustus 2023

Jokowi Ingin Genjot Investasi di Tanzania Lewat Pertamina: Termasuk Blok Gas Mnazi Bay

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkapkan keinginannya meningkatkan kerja sama energi di Tanzania melalui PT Pertamina (Persero).

Baca Selengkapnya