BI Minta Obligasi Asing Jangan sampai Hengkang

Reporter

Senin, 7 September 2015 14:47 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Purwokerto - Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar meminta pemerintah membangun sentimen positif, agar dana asing dalam surat berharga tidak keluar dari Indonesia. Saat ini dana surat utang sebesar 37-38 persen dari total devisa negara senilai Rp 1.400 triliun.

"Faktanya betul bahwa kepemilikan dana asing dalam surat berharga cukup besar dibandingkan negara lain," kata Hendar setelah melantik Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto di Hotel Aston, Senin, 7 September 2015.

Menurut Hendar, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan positif, agar dana asing itu tidak pergi. Pemilik dana asing itu perlu diyakinkan bahwa perekonomian Indonesia akan segera membaik.

Hendar menjelaskan, saat ini perlu dijaga untuk tidak menambah sentimen negatif terhadap perekonomian. "Pemerintah perlu mendorong investasi, reformasi struktural perekonomian, sehingga Indonesia tidak tergantung impor."

Soal pelemahan rupiah, Hendar berujar, dari sisi fundamental ekonomi, saat ini nilai rupiah terlalu rendah. Idealnya, jika dibandingkan dengan fundamental ekonomi Indonesia, nilai rupiah adalah 13.400. Nilai itu sesuai dengan makroekonomi yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015.

Soal rencana bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) menaikkan suku bunga, Hendar mengatakan Indonesia perlu mengantisipasinya. "Saat bertemu dengan IMF kemarin, kami meminta mereka sebagai kapasitasnya, agar ada kepastian dari The Fed soal kenaikan ini. Perkiraan bulan ini," ucapnya.

Hendar juga berharap, pada semester kedua 2015, pemerintah bisa melaksanakan proyek-proyek pembangunan. Setelah itu, baru dikomunikasikan dengan dunia internasional.

Ia juga masih yakin usaha mikro, kecil, dan menengah masih cukup kuat menopang perekonomian nasional. "UMKM bisa mengisi barang jasa yang selama ini dari impor," ujarnya.

ARIS ANDRIANTO




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya