Harga Rumah Kelas Menengah di Semarang Dekati Rp 1 Miliar

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 18:58 WIB

Pengunjung melihat maket perumahan dalam pameran Real Estate Indonesia di Jakarta, 5 Mei 2015. Penjualan properti tahun ini diprediksi menurun 50 persen dibanding tahun sebelumnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Semarang - Perkembangan harga jual rumah kelas menengah di Kota Semarang tumbuh hingga 2,78 persen. Analisis Bank Indonesia kantor perwakilan Jawa Tengah menunjukkan pergerakan harga pasar rumah menengah terindikasi lebih tinggi dibanding pergerakan harga rumah kelas menengah atas.

“Sedangkan transaksi rumah sekunder atau rumah mewah secara keseluruhan bervariasi, sebagian daerah mengalami stagnasi, daerah lainnya mengalami penurunan dan kenaikan,” kata Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Iskandar Simorangkir, dalam siaran persnya, Senin, 24 Agustus 2015.

Bank Indonesia mencatat, perkembangan pembelian rumah menengah secara umum pada kuartal II pada Mei-Juli 2015 terlihat tumbuh. Sedangkan harga tanah meningkat sebesar 3,23 persen dari tahun ke tahun. “Dengan kenaikan harga rumah tertinggi berada di wilayah Semarang tengah 3,49 persen, diikuti Semarang selatan 3,28 persen,” katanya.

Rata-rata harga rumah pada kuartal II 2015 mencapai Rp 900 juta. Sedangkan harga rumah di wilayah Semarang barat dan Semarang selatan mendekati Rp 1 miliar. Kenaikan harga tanah tertinggi berada di wilayah Semarang selatan, diikuti Semarang tengah, masing-masing sebesar 3,98 persen dan 3,69 persen. “Kenaikan harga tanah di wilayah Semarang disebabkan oleh peningkatan aktivitas komersial, khususnya di wilayah Semarang selatan,” katanya.

Kondisi perkembangan rumah menengah atas secara umum pada kuartal II 2015 juga tumbuh. Berdasarkan sampel, rumah menengah atas memiliki luas rata-rata tanah 314 meter persegi dengan luas rata-rata bangunan 250 meter persegi. Sedangkan setiap rumah rata-rata memiliki ketinggian dua lantai.

Wakil Ketua Bidang Organisasi Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah Djoko Santoso mengatakan aturan wajib lapor pembelian rumah di atas harga Rp 500 juta menghambat pembelian rumah tipe besar. Ketentuan yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang itu juga dinilai merepotkan pengembang untuk menjual rumahnya. “Akhirnya banyak pembeli di Jawa Tengah yang tak tertarik rumah besar-besar,” ujarnya.

Djoko menyatakan penjualan rumah dengan harga di atas Rp 500 juta yang harus dilaporkan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) itu membuat calon pembeli khawatir dicurigai, meski pembelian rumah dilakukan secara kredit.

EDI FAISOL

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

3 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

4 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

6 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya