Rupiah Loyo, Jokowi: Bank Sentral dan Menteri Berusaha Keras

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 16:07 WIB

Presiden Joko Widodo mendengarkan penjelasan dari Dirut BEI Tito Sulistio (kiri) yang didampingi Ketua OJK Muliaman Hadad (tiga kiri) saat meninjau Galeri Sejarah Pasar Modal Indonesia usai menghadiri peringatan '38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia' di Gedung Bursa Efek Jakarta, 10 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Surabaya – Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa pemerintah telah berupaya keras mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah yang kini mencapai lebih dari Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat.

Menurut Presiden Jokowi, Bank Indonesia selaku bank sentral telah mengeluarkan sejumlah jurus untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

“BI sudah mengeluarkan instrumen-instrumen yang menjaga agar rupiah kembali menguat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan juga sudah berusaha dengan melakukan deregulasi, memotong izin-izin agar lebih sederhana,” kata Jokowi usai membuka Musyawarah Nasional IX Majelis Ulama Indonesia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 25 Agustus 2015.

Dengan kata lain, menurut Jokowi, pemerintah telah mengeluarkan regulasi-regulasi yang menguatkan rupiah. Ia meminta masyarakat memahami bahwa pelemahan rupiah bukan hanya disebabkan kegagalan upaya-upaya pemerintah.

“Kita harus juga menyadari ini bukan hanya masalah internal, tapi juga ada faktor eksternal yang saling terkait dan mempengaruhi. Mulai krisis Yunani, kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, depresiasi mata uang yuan di Cina, juga negara lain yang juga mengalami sedikit guncangan,” ujarnya.

Jokowi menuturkan pemerintah telah melaksanakan rapat koordinasi terkait penyerapan anggaran. Ia menyebutkan jumlah anggaran pendapatan belanja daerah serta anggaran pendapatan belanja negara yang masih perlu segera direalisasikan penyerapannya. “APBD kita masih ada Rp 273 triliun, di APBN kira-kira Rp 460 triliunan lebih untuk segera kita lakukan realisasi serapannya agar bisa menggerakkan perekonomian. Di BUMN kita cek masih ada Rp 130 triliun yang harus segera dibelanjakan dan didorong. Swasta juga, agar berani,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat agar tidak terpicu arus psikologi yang mengikuti irama perlambatan perekonomian. “Jangan seperti itu, kita harus berani melompat membuat terobosan serapan anggaran agar bisa cepat,” kata dia.

Jokowi mengatakan cara lain untuk mengatasi pelemahan rupiah dengan melakukan deregulasi. “Saya berpesan agar ada deregulasi besar-besaran. Apa yang bisa kita sederhanakan, ya disederhanakan. Apa yang menghambat segera dipotong. Saya kira cara-cara seperti itu bisa memotivasi kita semuanya,” kata dia.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

12 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

12 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

13 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

13 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

13 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

13 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

14 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

17 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya