Ekonomi Melambat, Jumlah Penduduk Miskin Bertambah Banyak  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 25 Agustus 2015 04:19 WIB

Ilustrasi Kemiskinan Jakarta. Ed Wray/Getty Images

TEMPO.CO , Jakarta: Institute For Development Of Economics and Finance (Indef) memprediksi jumlah penduduk miskin di Indonesia semakin banyak. Menurut Indef, jumlah penduduk miskin meningkat dari 10,96 persen per September 2014 menjadi 11,5 persen di Maret 2015.

Berdasarkan perhitungan Indef, dengan asumsi 300 juta penduduk Indonesia, ada lebih dari 30 juta masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.

Begitu pula dengan Indeks Pengangguran yang turut meningkat. "Dari 7,15 persen pada 2014, sekarang sudah menjadi 7,5 persen di semester I 2015," ujar Ekonom Indef Fadhil Hasan di Jakarta, Senin, 24 Agustus 2015.

Menurut Fadhil, perhitungan tersebut diambil dari beberapa indikasi perkembangan perekonomian yang sedang terjadi. Salah satunya adalah pertumbuhan perekonomian pada 2015 yang melemah menjadi 4,7 persen.

Selain itu, tingkat inflasi yang tinggi juga menghantam daya beli masyarakat. "Inflasi dari kelompok makanan secara tahunan 8,8 persen dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.

Fadhil menambahkan angka kemiskinan itu juga ditopang dari berkurangnya bantuan langsung pemerintah kepada masyarakat. Naiknya harga pangan justru diikuti dengan pengurangan beras miskin dan bantuan langsung tunai dari pemerintah.

"Gini ratio juga naik dari 0,41 persen menjadi 0,42 persen," kata Fadhil.

Dia yakin prediksi Indef takkan berbeda jauh dengan survei sosial ekonomi yang akan dikeluarkan Badan Pusat Statistik. "Entah kenapa Susenas (Survei Ekonomi Sosial Nasional) belum dikeluarkan BPS, padahal seharusnya survei tersebut sudah keluar," ujar Fadhil.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

13 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

44 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

44 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

45 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

45 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

45 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

58 hari lalu

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

59 hari lalu

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan

59 hari lalu

Ekonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan

Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani membeberkan sejumlah faktor penyebab naiknya harga kebutuhan pokok,

Baca Selengkapnya