TEMPO Interaktif, Busan: Negara-negara anggota ASEAN dan Amerika Serikat sepakat untuk mengikat perjanjian perdagangan dan investasi. Ini dilakukan untuk meningkatkan kerja sama, yang kini dibayang-bayangi silang sengketa soal Myanmar.Kedua pihak mengumumkan "Pernyataan Visi Bersama pada Peningkatan Hubungan Amerika-ASEAN", sebelum pertemuan tingkat tinggi antara para pemimpin negara anggota ASEAN dan Presiden Amerika George W. Bush di Busan, Korea Selatan, Jumat (18/11).Dalam pernyataan disebutkan bahwa ASEAN dan Amerika sepakat untuk bekerja sama dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial, dan pembangunan.Pada bidang ekonomi, kedua pihak sepakat untuk "bekerja bersama-sama guna mewujudkan Kerangka Perjanjian Perdagangan dan Investasi di kawasan ASEAN-Amerika".Anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Jika kedua pihak digabungkan, akan tercipta pasar lebih dari 500 juta orang.Para pejabat dari negara-negara Asia Tenggara yang hadir dalam forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) menyatakan, kesepakatan itu bisa mengawali pasar bebas Amerika-ASEAN.Amerika membawa isu Myanmar dalam pertemuan hari ini. Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice menyebut junta militer yang kini memimpin negara itu sebagai rejim terburul di dunia. Rice juga menyoroti ASEAN yang ia nilai tidak keras mengritik junta.Myanmar bersama Kamboja dan Laos tidak akan ikut dalam pembicaraan dengan Bush karena mereka bukan anggota APEC. AFP
PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.