TEMPO.CO, Jakarta - Obat kontroversi untuk memulihkan penyakit lemah syahwat bagi wanita akhirnya mendapat persetujuan dari Badan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS). Tentu saja dengan syarat yang sangat ketat. Obat itu dilaporkan berpotensi menimbulkan tekanan darah rendah dan rasa sakit kalau dikonsumsi bersamaan dengan minuman beralkohol.
Selain itu, FDA menyatakan obat yang dilegalkan dengan syarat ketat itu akan dijual dengan merek Addyi. Obat itu pun hanya disediakan di tempat perawatan kesehatan yang profesional karena ada risiko yang menyertainya, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu, 19 Agustus 2015.
FDA telah dua kali menolak obat perangsang seksual jenis flibanserin yang dikeluarkan Sprout Pharmaceuticals tersebut. Keputusan terbaru itu dibuat setelah sebuah panel penasihat menyimpulkan pada Juni lalu bahwa obat tersebut benar-benar dalam pengawasan dan pasien harus tahu risikonya.
Seiring persetujuan atas penjualan obat itu, saham perusahaan Palatin Technologies langsung naik 29 persen menjadi US$ 1,21 dalam satu perdagangan yang cukup dinamis.
Generasi Emas Indonesia Bergantung Pada Kesehatan Ibu dan Anak
17 November 2021
Generasi Emas Indonesia Bergantung Pada Kesehatan Ibu dan Anak
Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) BKKBN berisi panduan pencegahan stunting, pencegahan kematian ibu dan bayi serta menyiapkan kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan.