Sebulan, Badan Perkebunan Sawit Kumpulkan Rp750 M Pungutan

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 22:00 WIB

Kelapa sawit. REUTERS/Roni Bintang

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit sejak beroperasi mulai pertengahan Juli hingga 17 Agustus telah mengelola dana pungutan dari para pelaku industri kelapa sawit sebesar Rp750 miliar.

"Realiasi pungutan tersebut masih sesuai dengan perkiraan awal," kata Direktur Utama BPDP Sawit Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Selasa (18 Agustus 2015).

Hal itu, kata Bayu, juga belum mempertimbangkan kemungkinan industri makin mengembangkan produk turunan dari kelapa sawit untuk kepentingan ekspor.

Ia memastikan dana yang telah terkumpul tersebut dalam waktu dekat akan terpakai untuk subsidi bahan bakar nabati jenis biodiesel serta penanaman kembali lahan yang sudah tidak produktif di perkebunan rakyat.

Pelaksanaan penggunaan biodiesel 15 persen (B15) merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk mendukung kebijakan ekonomi makro dan menghemat devisa negara melalui pengurangan impor bahan bakar minyak.

Pemanfaatan biodiesel mulai pertengahan Agustus 2015 juga merupakan bagian dari solusi untuk menyerap CPO domestik sehingga bisa meningkatkan harga dan meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan nonpajak serta mendorong kesejahteraan petani.

Pelaksanaan penggunaan bahan bakar nabati melalui dana perkebunan sawit ini hingga akhir 2015 diperkirakan dapat menyerap volume biodiesel sebesar 765.000 kiloliter dengan estimasi dana yang dibutuhkan sebesar Rp2 triliun.

"Angka persisnya tidak ada, tetapi kira-kira per hari ini Rp2.600,00 per liter. Itu selisih harga yang dibayar dana sawit agar konsumen bisa mendapatkan konsumsi B15. Pengalokasiannya itu akan bergantung pada dinamika meskipun dalam tahap ini hanya untuk biodiesel," ujar Bayu.

Selain itu, dana pungutan ini bisa dimanfaatkan untuk penanaman lahan kembali sesuai dengan ketentuan dan bersertifikasi, serta dalam jangka panjang untuk bantuan kredit bank sebagai bentuk dukungan kepada para petani sawit.

"Perbankan bisa mendukung dengan berbagai cara, misalnya subsidi bunga, untuk mendukung biaya hidup petani selama masa tumbuh. Sawit itu kalau ditebang baru tumbuh lagi 4 tahun. Itu 4 tahun petani dapat income dari mana? Itu yang akan di-support," kata Bayu.


ANTARA

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

40 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

41 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

48 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

49 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

50 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

50 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

59 hari lalu

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

4 Maret 2024

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya