Rp1,25 Triliun PTPN untuk Topang Efisiensi Perkebunan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 18 Agustus 2015 22:02 WIB

Petani membersihkan abu vulkanis yang menempel di tanaman tembakau di Desa Sido Dadi, Wongsorejo, Banyuwangi, 9 Juli 2015. Hembusan material vulkanis Gunung Raung selama 5 hari terakhir mengakibatkan hujan abu yang merusak tanaman petani di daerah Wongsorejo dan perkebunan Kalibendo. ANTARA/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menyiapkan investasi Rp1,25 triliun untuk menopang efisiensi dan produktivitas perusahaan dalam 3 hingga 4 tahun ke depan ke 11 cabang pabrik gula di Jawa Timur.


Dana investasi ini bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp975 miliar dan kas internal senilai Rp150 miliar.


Direktur Utama Perkebunan Nusantara X Subiyono mengatakan investasi yang siap digunakan akhir tahun ini akan dialokasikan pada tiga sektor, yakni peningkatan kapasitas giling Rp250 miliar, pembangunan proyek co-generation Rp296 miliar dan pengembangan proyek bioethanol Rp579 miliar.


"Mulai tahun depan kami lebih gencar ke diversifikasi produk pabrik gula. Kalau hanya mengandalkan gula saja, kami tidak berkembang, bisa mati," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.


Dia menjelaskan porsi investasi terbesar yaitu Rp579 miliar bakal dialokasikan untuk mengembangkan proyek bioethanol di kompleks Pabrik Gula (PG) Ngadirejo Kediri. Pabrik tersebut diproyeksikan mengolah limbah cair tebu atau tetes tebu (molasses) menjadi bahan bakar ethanol berkapasitas 30.000 KL per tahun.


"Pabrik bioethanol di Kediri diharapkan tuntas pada akhir 2017 atau selambat-lambatnya awal 2018," tuturnya.


Investasi di sektor bahan bakar alternatif diklaim memberi imbal hasil yang potensial. Perhitungannya, apabila harga bioethanol Rp9.200 per liter maka potensi pendapatan yang diraup sebesar Rp276 miliar per tahun.


"Arah investasi kami di masa mendatang yaitu mewujudkan industri berbasis tebu yang terintegrasi. Kami tidak hanya produksi gula tetapi produk turunan tebu yang lain," ujarnya.


Investasi terbesar kedua senilai Rp296 miliar akan dialirkan ke pembangunan proyek co-generation yang berkapasitas 50 .Proyek pembangkit listrik berbasis limbah padat tebu atau ampas tebu ini bakal dibangun di PG Ngadirejo Kediri sebesar 20 MW, PG Tjoekir Jombang 10 MW dan PG Gempolkrep Mojokerto 20 MW.


Tiga co-generation diharapkan menghasilkan 360 GWH dalam waktu 300 hari.


"Jika harga listrik biomassa seperti ditetapkan pemerintah dipenuhi yaitu Rp1.150 kWh maka potensi pendapatannya Rp414 miliar, ujarnya.


Investasi terakhir digunakan untuk peningkatan kapasitas giling dan rendemen senilai Rp250 miliar. Rencana itu diinvestasikan untuk peningkatan kapasitas giling PG Tjoekir Jombang dari 4.000 ton tebu per hari atau TCD (ton cane per day) menjadi 4.800 TCD dan PG Gempolkrep Mojokerto dari 6.500 TCD menjadi 7.200 TCD.


"Kami targetkan dampaknya bisa terasa tahun depan. Misal di PG Tjoekir ditargetkan rendemen di atas 8,5% dari posisi saat ini 7,32%," terangnya.



BISNIS

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

7 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

39 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

53 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya