PTPN X Rancang Investasi Rp 1,125 Triliun Akhir Tahun Ini

Reporter

Senin, 10 Agustus 2015 22:54 WIB

Ilustrsi pabrik gula. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara X merancang investasi sebesar Rp 1,125 triliun pada akhir tahun ini. Perusahaan pelat merah dengan komoditas utama gula itu bakal menambah kapasitas pabrik dan mengembangkan proyek bioetanol.

"Dari Rp 1,125 triliun itu, sebesar Rp 975 miliar berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan sisanya Rp 150 miliar dari kas internal," kata Direktur Utama PTPN X Subiyono kepada wartawan di Hotel Mercure Surabaya, Senin 10 Agustus 2015.

Subiyono memaparkan, berbagai program dalam investasi itu direncanakan tuntas dalam tiga sampai empat tahun ke depan. "Secara garis besar, investasi dialokasikan untuk tiga tujuan yakni peningkatan kapasitas giling, pembangunan proyek co-generation, dan pengembangan proyek bioetanol," ujarnya.

Peningkatan kapasitas giling dan rendemen diproyeksikannya akan menelan biaya sebesar Rp 250 miliar. Investasi ini, kata Subiyono, dilakukan guna menekan tingkat kehilangan gula (sugar losses) serta memperpendek masa giling tanpa mengurangi produksi gula.

"Peningkatan kapasitas giling itu misalnya PG Tjoekir Jombang dari 4.000 ton tebu per hari (TCD) menjadi 4.800 TCD dan PG Gempolkrep Mojokerto dari 6.500 TCD menjadi 7.200 TCD," katanya. Dengan begitu, pihaknya menargetkan rendemen bisa mencapai di atas 8,5 persen pada 2016 dari 7,32 persen saat ini.

Pembangunan proyek co-generation berupa pembangkit listrik berbasis limbah padat tebu alias ampas tebu. Proyek ini sudah dijalankan secara terbatas di PG Ngadirejo, Kediri. "Nantinya akan dioptimalkan menjadi berkapasitas 50 MW di PG Ngadirejo, PG Tjoekir 10 MW, dan PG Gempolkrep 20 MW. Biayanya sebesar Rp 296 miliar."

Terakhir ialah investasi dalam pengembangan proyek bioetanol. Proyek senilai Rp 579 miliar itu berupa pembangunan satu lagi pabrik bioetanol di kompleks PG Ngadirejo, Kediri. "Kami harap bisa tuntas pada akhir 2017 atau awal 2018," ujar Subiyono.

Pria yang juga ketua umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) itu menambahkan, selama ini PTPN X menjalankan satu pabrik bioetanol berkapasitas 30.000 kiloliter per tahun yang terintegrasi dengan PG Gempolkrep, Mojokerto. Pemanfaatan produk tebu non gula seperti listrik dan bioetanol, menurutnya, bisa meningkatkan pendapatan petani dengan bagi hasil gula biasanya 66 persen untuk petani dan 34 persen untuk pabrik.


Hingga akhir Juli 2015, produksi gula PTPN X tercatat sebesar 144.145 ton gula, dengan lahan yang dikelola mencapai 82,64 ton tebu per hektare. "Angka ini melampaui target 2015 sebesar 81,6 ton tebu per hektare dan kami optimistis bisa memproduksi 507.000 ton gula dengan rendemen 8,29 persen tahun ini," ujar Subiyono.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

3 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

12 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya