BRI Patok Fee Based Income Tumbuh Hingga 25%

Reporter

Senin, 10 Agustus 2015 22:01 WIB

Bank BRI

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menargetkan pertumbuhan fee based income (FBI) hingga akhir tahun ini berada di kisaran 20% hingga 25%.


Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan fee based income ini akan didorong oleh pertumbuhan fee income yang berasal dari transaksi e-banking.


Strategi yang digunakan perseroan untuk menambah minat nasabah bertransaksi melalui e-banking antara lain dengan melalui promosi dan edukasi kepada nasabah semua segmen.


"Selain itu pemberian gimmick yang tentu saja sangat menarik bagi nasabah pengguna fasilitas e-banking serta meningkatkan kualitas-kuantitas jaringan layanan e-channel," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (10 Agustus 2015).


Sepanjang semester I/2015, komponen fee based income memberikan kontribusi 7,7% dari total pendapatan yang diraih BRI.


Advertising
Advertising

Angka ini tumbuh dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,9%.


Per Juni 2015, fee based income tumbuh sebesar 32,4% secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp3,5 triliun.


"Fee based income perseroan datang dari berbagai sumber transaksi, namun yang menjadi fokus utama yang potensial untuk dikembangkan adalah transaksi e-banking," kata Budi.


Total fee base income yang diraih BRI dari transaksi e-banking periode semester I/2015 mencapai Rp778,1 miliar.


Jumlah tersebut meningkat 80,4% dari periode sama tahun 2014 yang sebesar Rp 431,2 miliar.


Saat ini, lanjutnya, mayoritas transaksi nasabah BRI dilakukan dengan menggunakan fasilitas e-banking BRI. Hal itu ditunjukkan dengan kinerja e-banking BRI yang terus meningkat dari periode sebelumnya.


"Indikasinya terlihat dari peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi, dan volume transaksi pada ATM, mobile banking dan internet banking BRI," ucap Budi.


Dari segi pengguna, tambahnya, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 33,3% (y-o-y) dari 27,3 juta menjadi 36,4 juta di semester I/2015.


Jumlah pengguna mobile banking BRI naik 34,0% menjadi 10 juta dibandingkan semester I/2014 yang sebanyak 7,5 juta. Ada pun jumlah pengguna internet banking BRI naik 131,7% (y-o-y), dari 1,6 juta menjadi 3,8 juta.


Dari sisi jumlah transaksi melalui ATM. BRI juga mengalami kenaikan 18,7%, dari 693,2 juta pada semester I/2014 menjadi 822,8 juta di semester I/2015.


"Transaksi melalui mobile banking meningkat 21,9% menjadi 75,1 juta dibandingkan semester I/2014 yang sebanyak 61,6 juta. Transaksi internet banking yang naik 90,8% (y-o-y), dari 22,8 juta menjadi 43,5 juta," tutur Budi.


Dari volume transaksi, di ATM BRI naik 9,5%, dari Rp453,9 triliun pada semester I/2014 menjadi Rp497,2 triliun di semester I/2015.


Volume transaksi mobile banking pada semester I/2014 tercatat Rp30,4 triliun, meningkat hingga 37,2% menjadi Rp41,7 triliun pada semester I/2015.


"Untuk volume transaksi internet banking BRI naik 182,5% (y-o-y), yakni dari Rp25,7 triliun menjadi Rp72,6 triliun," ujar Budi.


BISNIS.COM

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

14 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

14 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

16 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

17 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

18 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya